REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di dalam diri manusia terdapat akal dan nafsu. Karena dua hal inilah manusia dikatakan makhluk yang sempurna di bandingkan dengan makhluk lain.
Namun kesempurnaan itu tidak ada artinya jika hawa nafsunya mendominasi dan kekuatan akal melemah di dalam kehidupan sehari-hari manusia. Bentuk zahir nafsu yang direpresentasikan dalam sifat manusia adalah marah, dengki, hasad, riya', dendam dan perbuatan lain yang timbul dari hawa nafsu.
Saking bahayanya nafsu, Nabi Muhammad SAW pernah berkata: "Sejahat-jahatnya musuh engkau ialah nafsu engkau yang terletak di antara dua lambung engkau."
Lalau bagaimana untuk meredam hawa nafsu yang menguasai hati dan pikiran? Habib A Rahman Al Habsyi menyarankan untuk membaca surah Al-An'aam ayat 15 yang berbunyi. Katakanlah: "Sesungguhnya aku takut akan azab hari yang besar (hari kiamat), jika aku mendurhakai Tuhanku".(Qs. Al-An’aam [6]: 15).
Dia menyampaikan, ucapkan firman Allah itu pada hatimu di saat dia sedang lemah. "Ucapkan kalimat itu pada dirimu saat nafsu ingin mengalahkanmu. Ucapkan kalimat itu ketika terbersit pikiran buruk dan jahat dalam benakmu," katanya kepada Republika.co.id, Sabtu (15/12).
Habib A Rahman mengatakan, orang beriman akan merasakan pengawasan Allah Ta’ala baik dalam kesendirian maupun keramaian, baik dalam kesunyian maupun terang-terangan. ”Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kalian rahasiakan dan apa yang kalian zahirkan,” katanya mengutip Alquran surat An-Nahl.