Rabu 13 Aug 2025 07:50 WIB

Malaikat Maut pun Menangis

Izrail memohon perlindungan kepada Allah.

ILUSTRASI Menangis
Foto: pxhere
ILUSTRASI Menangis

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam kitab At-Tadzkirah fi ahwal al-Mauta wa Umur al-Akhirah karya Imam Al Qurthubi, disebutkan sebuah riwayat dari Imam Az Zuhri dan Wahab bin Munabbih tentang musabbab Malaikat Izrail mendapat tugas sebagai pencabut nyawa atau malaikat maut.

Saat Allah SWT hendak menciptakan manusia, Dia memerintahkan Malaikat Jibril untuk mengambil tanah dari bumi, tetapi Malaikat Jibril tidak sanggup melakukannya. Lalu ia memohon perlindungan kepada Allah SWT karena tidak sanggup melaksanakan tugasnya. Allah SWT pun mengabulkan permohonannya.

Baca Juga

Kemudian, Allah SWT memerintahkan Malaikat Mikail untuk mengambil tanah dari bumi. Namun, Malaikat Mikail pun tidak sanggup melakukannya. Lalu ia memohon perlindungan kepada Allah SWT karena tidak sanggup melaksanakan tugasnya, dan Allah SWT mengabulkan permohonannya.

Setelah itu, Allah SWT memerintahkan Malaikat Izrail untuk mengambil tanah dari bumi. Malaikat Izrail pun memohon perlindungan kepada Allah SWT karena tidak sanggup melakukannya. Akan tetapi Allah tidak mengizinkannya, maka Malaikat Izrail pun mengambil sebagian tanah dari bumi.

Allah SWT berfirman kepadanya, "Apakah engkau meminta perlindungan kepada-Ku dari tugas itu?” Malaikat Izrail menjawab, “Benar ya Allah!”

Allah SWT berfirman lagi kepadanya, “Mengapa engkau tidak kasihan terhadap tanah yang kamu ambil dari bumi sebagaimana sahabatmu Jibril dan Mikail?” Malaikat Izrail menjawab, “Ya Allah ketaatan kepada-Mu lebih wajib aku turuti daripada kasih sayangku kepada tanah di bumi.”

Allah SWT kemudian berfirman, “Pergilah engkau, dan mulai saat ini kamu menjadi malaikat maut, Aku memberimu wewenang untuk mencabut nyawa semua makhluk.”

Malaikat Izrail pun menangis.

Allah SWT berfirman kepadanya, “Apa yang membuatmu menangis?”

sumber : Hikmah Republika oleh Abdul Syukkur
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement