Kamis 27 Dec 2018 03:26 WIB

Rusia Tuding Israel Langgar Kedaulatan Suriah

Serangan Israel menyebabkan tiga tentara Suriah terluka.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nashih Nashrullah
Burung merpati terbang di Alun-Alun Marjeh di Damaskus, Suriah, Sabtu, 27 Februari 2016.
Foto: AP Photo/Hassan Ammar
Burung merpati terbang di Alun-Alun Marjeh di Damaskus, Suriah, Sabtu, 27 Februari 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW – Rusia menuduh Israel telah melanggar kedaulatan Suriah. Dalam serangan udara yang dilancarkan pada Selasa (25/12), pesawat tempur Israel bahkan mengancam dua penerbangan sipil di Damaskus.

"Kami sangat prihatin dengan serangan-serangan itu dan bagaimana serangan itu dilakukan. Ini merupakan pelanggaran berat terhadap kedaulatan Suriah," kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan dikutip Aljazeera, Rabu (27/12).

Menurut media pemerintah Suriah, pertahanan udara Suriah berhasil mencegah rudal Israel di dekat Damaskus. Namun, Israel berdalih rudal itu merupakan upaya perlindungan diri dari tembakan tembakan anti-pesawat.

"Sebuah sistem pertahanan udara (milik Israel) diaktifkan sebagai tanggapan terhadap rudal anti-pesawat yang diluncurkan dari Suriah," tulis akun Twitter resmi tentara Israel.

Moskow juga mengatakan serangan Israel membahayakan dua pesawat penumpang. 

Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov mengatakan serangan dari wilayah Libanon itu terjadi ketika dua pesawat, bukan dari Rusia, bersiap mendarat di bandara Beirut dan Damaskus. 

Konashenkov menjelaskan pembatasan diberlakukan pada penggunaan sistem pertahanan udara pasukan pemerintah Suriah untuk mencegah terjadinya tragedi. Salah satu pesawat dialihkan ke pangkalan udara Rusia di Suriah. 

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, tiga tentara Suriah terluka dalam serangan. Pesawat-pesawat tempurIsrael menjatuhkan sebanyak 16 bom. Dari jumlah tersebut, 14 dihancurkan oleh sistem pertahanan Suriah.

 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement