Ahad 30 Dec 2018 14:29 WIB

Basarnas Catat 1.041 Orang Luka-Luka Akibat Tsunami

Basarnas masih terus melakukan evakuasi pertolongan dan pencarian warga yang hilang.

Kecamata Sumur yang terdampak bencana tsunami Selat Sunda
Foto: Republika TV/Wisnu Aji Prasetiyo
Kecamata Sumur yang terdampak bencana tsunami Selat Sunda

REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Badan SAR Nasional mencatat sebanyak 1.041 orang mengalami luka-luka akibat bencana tsunami di Perairan Selat Sunda. Sementara untuk korban meninggal dunia akibat bencana tersebut mencapai sebanyak 431 orang.

"Kita hingga kini masih melakukan evakuasi pertolongan dan pencarian warga yang hilang," kata Kepala Basarnas Provinsi Banten Zaenal, di Posko Terpadu Penanggulangan Bencana Tsunami di Labuan, Pandeglang, Provinsi Banten, Ahad (30/12).

Zaenal mengatakan kKemungkinan besar korban tsunami di Selat Sunda terus bertambah baik yang luka-luka, meninggal dunia dan hilang. Tim SAR gabungan terdiri atas Basarnas, TNI, Polri, BNPB, BPBD dan dibantu sukarelawan memfokuskan evakuasi di Sektor I yakni Pantai Carita-Labuan, Sektor II Pantai Panimbang-Tanjung Lesung dan Sektor III Pantai Sumur-Ujung Kulon.

Selain itu juga evakuasi dilakukan di daerah terisolasi, seperti Pulai Oar dan Pulau Badul.  Tim SAR gabungan selain melakukan penyisiran di sekitar pantai juga membersihkan puing-puing reruntuhan bangunan.

"Kami berharap evakuasi pertolongan dan pencarian korban tsunami bisa ditemukan baik dalam keadaan meninggal maupun hidup," ujarnya.

Menurutnya, berdasarkan laporan korban tsunami pada pukul 13.00 WIB tercatat 1.041 orang mengalami luka-luka,  431 orang meninggal dan 18 hilang. Dari 1.041 orang itu terdiri atas korban di Provinsi Banten sebanyak 757 orang dan Provinsi Lampung 284 orang.

Sedangkan, korban meninggal dunia untuk Banten sebanyak 315 orang dan Lampung 116 orang. Sementara korban hilang untuk Banten sebanyak 8 orang dan Lampung  9 orang. "Sebagian besar korban tsunami yang luka-luka dan meninggal sudah dibawah keluarganya," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement