REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertemu Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo di Brasil, Selasa (1/1) waktu setempat. Keduanya menghadiri upacara pelantikan Presiden Brasil terpilih, Jair Bolsonaro.
Dalam kesempatan itu, Pompeo mengatakan penarikan AS dari Suriah tidak akan merusak komitmen Amerika Serikat untuk Israel. Dia menegaskan, kewajiban AS tetap tidak berubah dan tidak akan terpengaruh oleh penarikan pasukan AS dari Suriah.
"Kami akan terus memerangi ISIS dan agresi Iran," kata Pompeo seperti dilansir dari The Jerusalem Post, Rabu (2/1).
Netanyahu mengatakan, kedua negara akan membahas bagaimana memperdalam kerja sama intelijen dan operasional antara AS dan Israel di Suriah dan tempat-tempat lain. Ia mengatakan, menghentikan agresi Iran di Timur Tengah adalah tujuan bersama.
Akhir November 2018 lalu, Presiden Iran Hassan Rouhani sempat meminta umat Islam di seluruh dunia bersatu melawan Amerika Serikat (AS). Rouhani meminta kepada umat Muslim tidak menggelar karpet merah untuk AS yang ia sebut sebagai 'kriminal'.
Amerika Serikat pada Mei memberlakukan kembali sanksi terhadap Teheran, setelah Presiden Donald Trump menarik diri dari kesepakatan nuklir internasional 2015 dengan Iran. Dalam pidato yang disiarkan di televisi negara, Rouhani mengatakan sikap tunduk kepada Barat yang dipimpin AS merupakan bentuk pengkhianatan terhadap agama dan mencederai generasi masa depan.
"Kita punya pilihan untuk menggelar karpet merah kepada para penjahat, atau melawan ketidakadilan dan tetap setia kepada Nabi kami, Alquran, dan Islam," kata Rouhani pada konferensi internasional tentang persatuan Islam di Teheran.