Rabu 02 Jan 2019 16:25 WIB

UMS Mulai Jaring 8.000 Mahasiswa Baru

UMS menerapkan sistem pelayanan satu hari dalam PMB tersebut.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Dwi Murdaningsih
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta. (Ilustrasi)
Foto: Andrian Saputra/REPUBLIKA
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKOHARJO - Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) akan menjaring 8.000 mahasiswa baru melalui seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) pada 2019. Pendaftaran dimulai  2 Januari sampai 25 Agustus 2019. UMS menerapkan sistem pelayanan satu hari atau One Day Service (ODS) berbasis komputer dalam PMB tersebut.

Rektor UMS, Sofyan Anif, mengatakan, dalam penerimaan mahasiswa baru, UMS selalu memulai lebih awal dibandingkan perguruan tinggi lainnya di Indonesia.

Meskipun nanti dalam prosesnya ada jurusan atau program studi (prodi) tertentu yang sudah memenuhi kuota. Biasanya prodi-prodi favorit kuotanya terpenuhi pada Juni sampai Aguatus.

"Ini satu mekanisme yang membawa satu keyakinan kepasa masyarakat bahwa proses PMB kami dengan satu sistem yang tidak bisa diintervensi siapapiun. Karena kami menggunakan komputer dan online," kata Sofyan Anif kepada wartawan seusai meresmikan pembukaan PMB UMS di ruang Tes PMB Gedung Induk Siti Walidah UMS, Pabelan, Sukoharjo, Rabu (2/1).

Sofyan Anif menjelaskan, UMS memiliki keunggulan tes masuk menggunakan sistem One Day Service. Sistem tersebut memudahkan pendaftar, lebih efisien, murah dan transparan. Melalui ODS, peserta melakukan pendaftaran, mengikuti tes dan mendapat pengumuman dalam satu hari.

Peserta yang datang ke UMS sudah mendaftar dari daerah masing-masing secara daring. Kemudian di UMS tinggal melakukan verifikasi berkas, dan masuk ke ruangan untuk mengikuti tes. Di dalam komputer sudah terdapat bank soal yang bisa dipilih sesuai kehendak peserta. Tes menggunakan komputer atau computer based test (CBT) terdiri atas 50 soal dalam waktu 60 menit. Kecuali beberapa program studi yang mensyaratkan adanya tes kesehatan. Setelah selesai akan keluar hasilnya diterima di UMS atau tidak.

"Tapi bagi mereka yang tidak lulus itu nanti diberi kesempatan tiga kali tes dengan satu kali biaya. Dan boleh mendaftar sampai tiga kali, jadi kalay ditotal sembilan kali kesempatan mengikuti tes," imbuh Rektor.

UMS menerapkan sistem ODS sejak 2004. Selain PMB jenjang S1, sistem ODS juga digunakan untuk PMB jenjang S2. Saat ini, UMS telah membagikan sistem tersebut kepada perguruan tinggi lain terutama Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM).

Menurutnya, One Day Service yang dijalankan UMS ini terus mengalami penyempurnaan karena setiap tahun selalu dievaluasi. Hal itu dinilai membuat kepercayaan masyarakat terhadap UMS terus meningkat.

Kelulusan calon mahasiswa baru akan ditentukan nilai passing grade yang sudah ditentukan oleh panitia PMB di masing-masing prodi. Nilai passing grade akan naik sampai batas akhir pendaftaran. Nilai passing grade saat awal pendaftaran tergolong masih relatif rendah dan akan naik sampai akhir pendaftaran.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement