REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Publik saat ini dapat mengakses buku-buku langka koleksi Perpustakaan Nasional yang telah dialih media dalam situs web Khasana Pustyaka Nusantara (Khastara).
Situs yang baru diluncurkan pada Kamis (3/1) di Jakarta tersebut mengkhususkan untuk pustaka-pustaka lama. Di dalamnya, ada beberapa kategori seperti naskah kuno, buku langka, peta, koleksi bahan grafis, majalah dan surat kabar langka dan sumber lainnya.
Untuk mengaksesnya masyarakat dapat masuk ke laman khastara.perpusnas.go.id. Salah satu buku yang dapat dibaca melalui laman tersebut antara lain buku Presiden Pertama RI Sukarno berjudul "Dari Proklamasi sampai Takari".
Koleksi tersebut termasuk pidato-pidato Sukarno saat dia masih menjabat sebagai presiden yang diterbitkan oleh Departemen Penerangan RI. Naskah itu seperti pidato Sukarno saat peringatan 10 tahun Konferensi Asia-Afrika.
Ada juga buku dari masa kolonial. Salah satu yang termahsyur adalah buku Multatuli karya Max Havelaar atau Douwes Dekker yang ditulis dalam bahasa Belanda. Selain itu, ada naskah kuno seperti Serat Menak yang ditulis dengan bahasa aksara Jawa.
Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarid Bando mengatakan dibuatnya situs web koleksi pustaka lama tersebut dimaksudkan untuk menjembatani masyarakat kepada pengetahuan lama yang adi luhung.
"Saat ini koleksinya sekitar 8.989 judul, namun kita akan terus tingkatkan jumlahnya," kata dia.
Situs ini juga diklaim ramah bagi pengguna telepon pintar. Dengan situs ini Perpustakaan Nasional berharap dapat memberikan layanan berbasis teknologi bagi masyarakat.