Kamis 03 Jan 2019 20:00 WIB

Hindari Berbohong Saat Berdagang

Pedagang wajib memberikan informasi valid dan akurat.

Pedagang jeruk pangkep menjajakan dagangannya (ilustrasi)
Foto: Youtube
Pedagang jeruk pangkep menjajakan dagangannya (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam buku Ensiklopedi Adab Islam diuraikan, sikap mutlak yang penting ditekankan seorang pedagang ialah tidak berbohong dengan kondisi barang dagangannya.

Termasuk keha rus an para penjual ialah memberikan informasi valid dan akurat perihal jual annya tersebut kepada pembeli. Rasulullah pernah bersabda kepada pedagang yang menyembunyikan makanan yang basah.

Konon, tindakan tersebut dilaku kan sebagian oknum pedagang sebagai modus penipuan, terutama memperberat timbangan. Riwayat yang di nukil Bukhari Muslim dari Abu Hu rairah menyebutkan Rasulullah ber sabda, “Mengapa engkau tidak meletakkan di bagian atas agar orang orang dapat melihatnya. Barang siapa yang melakukan penipuan, ia tidak termasuk golonganku.” Bila dengan sengaja melakukannya, ia berkewajiban memberikan ganti rugi atas tindakannya tersebut.

Sikap sportif pedagang juga harus dibuktikan dengan tidak memanipulasi berat timbangan. Tak diperbo lehkan mengurangi seberat apa pun barang yang tengah ditimbang. Biasanya, tindakan tidak sportif oleh oknum pedagang berupa pengurangan berat timbangan sehingga barang yang diserahkan ke konsumen akan berkurang, tetapi harganya tidak berubah.

Modus seperti ini atau serupa sangat dikecam oleh Allah Swt. Dalam surah al-Muthaffifin ayat 1-3, Allah menegaskan, “Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang. (Yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, dan apabila mereka mena kar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi.” Oleh karena itu, agar terhindar dari sikap ketidaksportifan itu, Rasulullah memberkan alternatif cara, yaitu melebihkan timbangan. “Timbanglah dan lebihkanlah,” demikiah sabda Rasulullah da lam hadis riwayat Ahmad dan Abu Dawud dari Suwaid bin Qais.

Bukti sportivitas juga bisa berupa tidak bersumpah tentang kualitas barang dagangan agar bisa laris manis. Rasulullah Saw melarang menjual barang dagangan yang disertai dengan sumpah, apalagi sumpah palsu karena termasuk salah satu dosa besar. Dalam hadis yang diriwayatkan Muslim dari Abu Qatadah, Rasulullah bersabda, “Janganlah kalian banyak bersumpah ketika berdagang, sebab cara seperti itu melariskan dagangan lalu menghilangkan keberkahannya.”

sumber : Dialog Jumat Republika
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement