REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Olahraga pencak silat baru-baru ini dipromosikan pada perhelatan Festival Janadriyah ke-33 di Riyadh, Arab Saudi. Olahraga asli Indonesia ini ditampilkan dalam beberapa pertunjukkan, yakni Pencak Silat Saman, Pancak Silat Pagar Nusa dan Pencak Silat Reog Ponorogo.
Penampilan perdana Tim Pencak Silat Reog Ponorogo dan pertunjukan seni budaya lainnya di Festival Janadriyah ke-33 di Riyadh, Arab Saudi sukses digelar pada Rabu (2/1) malam di panggung utama Paviliun Indonesia yang dikelola KBRI Riyadh. Pada penampilan perdana ini, para pengunjung festival yang sebagian besar dari kawasan Timur Tengah, tampak menyaksikan pertunjukkan dengan penuh antusias, bahkan sejak persiapan atau gladi resik sebelum acara dimulai.
Delegasi Tim Pencak Silat Reog difasilitasi oleh BLU Lembaga Pengelola Dana dan Usaha Keolahragaan (LPDUK) Kemenpora, sementara Pencak Silat Pagar Nusa dan Saman difasilitasi oleh Kedeputian Bidang Pembudayaan Olahraga-Kemenpora dan FORMI. Promosi olahraga silat ke masyarakat internasional ini juga menjadi bagian dari upaya agar cabang olahraga tersebut bisa dipertandingkan di Olimpiade.
“Kami sengaja mempromosikan pencak silat, karena sesuai arahan Presiden Jokowi bahwa cabang olahraga ini harus dijadikan andalan Indonesia untuk mendongkrak prestasi di Olimpiade," kata Plt Asisten Deputi Industri dan Promosi Olahraga Kemenpora RI, Sandi Suwardi Hasan saat diterima Duta Besar KBRI Riyadh, Agus Maftuh Abegebriel dan Wakil Duta Besar Dicky Yunus dan jajarannya.
Ia mengatakan, sebelumnya di Jepang sudah dipromosikan dan Indonesia mengajukan agar pencak silat dapat dipertandingkan sebagai eskhibisi pada saat Jepang menjadi tuan rumah Olimpiade 2020 mendatang. "Khusus di Arab Saudi, organisasi pencak silatnya sudah ada, bahkan kita dengar pasukan militer Arab juga dilatih oleh pesilat Indonesia. Tentu ini bisa dikembangkan,” ujarnya menambahkan.
Sandi yang juga mendampingi Delegasi Tim Pencak Silat Reog Ponorogo, mengungkapkan pencak silat masih perlu dipromosikan dan dibentuk organisasinya di banyak negara agar mendapat dukungan untuk bisa dipertandingkan di Olimpiade. Karena itu, Kemenpora dan IPSI juga giat berkoordinasi dengan Kementerian Luar agar mendorong pengembangan pencak silat di luar negeri.
“Kemenpora menyiapkan 1.000 pelatih dari IPSI untuk disebar ke berbagai negara. Kemenpora juga merencanakan Kejuaraan Dunia Silat digelar di Belanda. Ada permintaan khusus dari Menteri Pemuda dan Olahraga, bahwa pencak silat di Arab harus bisa lebih kuat,” kata Sandi yang datang ke KBRI Riyadh bersama Tim LPDUK Kemenpora dan jajaran pejabat Kemenpora lainnya.