Rabu 09 Jan 2019 05:35 WIB

Lelaki dari Ujung Koa

Dia berangkat untuk mengingatkan kaumnya tentang tiga utusan Tuhan yang didustakan.

Rep: A Syalaby Ichsan/ Red: Agung Sasongko
Hijrah
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Hijrah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang lelaki dari ujung kota datang. Langkahnya bergegas. Dia berangkat untuk mengingatkan kaumnya tentang tiga utusan Tuhan yang didustakan mereka. Imam Ibnu Katsir menukil dari Ibnu Ishaq menyebutkan, me reka bernama Shadiq, Shaduq, dan Syal lom. Dalam riwayat lain disebutkan utusan itu bernama Sam'un, Yohana, dan Bolus (Pau lus). Mereka mendatangi seorang raja di negeri bernama Intakiyah.

Pakar hadis almarhum KH Ali Mustafa Yaqub pernah menjelaskan ayat yang te rangkai dalam QS Yasin ayat 13-32 me re ka memperkenalkan diri kepada warga ne geri Anthakiyah. Mereka merupakan para dai yang diutus Nabi Isa al-Masih AS un tuk berdakwah kepada warga Anthakiyah agar menyembah Allah dan tidak menye ku tukannya.

Warga Anthakiyah saat itu di pimpin seorang raja bernama Antikhos yang menyembah patung. Alih-alih me nyam but datangnya seruan dakwah, mere ka justru mengancam para utusan Allah itu.

"Mereka menjawab: Sesungguhnya ka mi bernasib malang karena kamu, se sung guhnya kamu jika tidak berhenti (me nyeru kami), niscaya kami akan merajam kamu dan kamu pasti berkata: Kemalangan ka mu itu adalah karena kamu sendiri. Apa kah jika kamu diberi peringatan (kamu meng ancam kami)? Sebenarnya kamu ada lah kaum yang melampaui batas." (QS Yasin: 18-19 ).

Dalam kondisi itulah lelaki dari ujung kota tersebut datang. Beberapa riwayat mengatakan dialah Habib al-Najjar. Masih mengutip Ibnu Ishaq, Imam Ibnu Katsir mengatakan, Habib adalah seorang tukang tenun yang sakit-sakitan Dia menderita lepra.

Namun, dia juga seorang yang dermawan. Separuh dari hasil kerjanya selalu disedekahkan. Habib pun disebut menderita pikiran lurus. Sementara itu, Qatadah mengatakan, Habib adalah seorang ahli ibadah yang menghabiskan usianya untuk beribadah di salah satu gua di pinggiran negeri Anthakiyah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement