REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH — Menteri Media Kerajaan Saudi bertemu dengan menteri informasi dari negara yang tergabung dalam Liga Arab beberapa waktu lalu. Pertemuan itu membahas berita palsu dan isu Palestina.
Dilansir di Arab News pada Kamis (10/1), Menteri Media Saudi, Turki bin Abdullah al-Shabanah mewakili Raja Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud dan Pangeran Mahkota Mohammed bin Salman menyambut peserta pertemuan itu.
Pertemuan itu diharapkan mampu memperkuat upaya media dalam kerangka Liga Arab. Pertemuan itu juga merayakan Arab Media Capital untuk 2018-2019.
Al-Shabanah memulai pertemuan dengan menekankan pentingnya mendorong kasus Palestina dan promosi media Arab. Pembahasan lain yakni amandemen kode etik untuk media Arab, termasuk menghindari penyebaran desas-desus dan berita palsu.
Selain itu, peserta pertemuan berkomitmen terhadap objektivitas dan profesionalisme, dan menghindari ujaran kebencian di media.
Al-Shabanah juga menekankan pentingnya peran media Arab dalam memerangi terorisme, melalui program pendidikan yang membangkitkan kesadaran terkait permasalahan itu.
Keberhasilan upaya Arab dalam memerangi terorisme membutuhkan koordinasi konsisten. Tujuannya, memerangi ide-ide radikal dan sesat.
Sekretaris Jenderal Sektor Urusan Sosial Liga Arab, Badr al-Din Alali, mengucapkan terima kasih pada Kerajaan atas pertemuan itu. Alali menyaksikan perubahan regional dan global luar biasa yang menuntut kinerja dan kapasitas lebih baik dari media Arab, sehingga bersaing di panggung internasional.
Dia mengatakan Sekretariat jenderal Liga Arab dan Dewan Menteri Media Arab tertarik mengembangkan dan memperkuat kerja media.
Antusiasme dan dukungan itu tercermin dari keputusan dewan dan diskusi sejak beberapa tahun terakhir, seperti perannya dalam memerangi terorisme dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Bulan lalu, Menteri Media Saudi yang saat itu dijabat Awwad al-Awwad berjanji menyusun strategi bersama negara-negara Arab untuk mengatasi tantangan yang dihadapi wilayah tersebut.
Mereka membahas sejumlah inisiatif dan ide untuk merevitalisasi industri media, serta persetujuan mematuhi kode etik dan etika. Kantor Dewan Eksekutif Menteri Media Arab mencakup anggota-anggota, yakni, Yordania, UEA, Tunisia, Somalia, Sudan, Irak, dan Mesir.