REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Gelandang serang Manchester United (MU) Juan Mata memberikan perspektif berbeda tentang Ole Gunnar Solskjaer. Solskjaer, pelatih asal Norwegia, itu mendapatkan banyak pujian karena membawa the Red Devils merebut lima kemenangan beruntun sejak menggantikan Jose Mourinho.
Menurut Mata, Solskjaer tidak punya cara khusus menghadapi para pemain di ruang ganti dan di lapangan latihan. Pembeda dari Solskjaer, kata pemain asal Spanyol, itu hanyalah hasil akhir yang memuaskan.
"Tidak ada yang berubah dari ruang ganti MU. Beda MU (era Mourinho) dengan sekarang (era Solskjaer) hanyalah hasil akhir," ujar Mata, dikutip dari Marca, Jumat (11/1).
Mata hanya diturunkan dua laga sejak Solskjaer mengambil kursi pelatih kepala MU. Yakni melawan Newcastle United dan melawan Huddersfield. Dua laga itu sukses diakhiri MU dengan kemenangan.

Ole Gunnar Solskjaer
Mata ikut senang karena MU kini mulai merasakan gairah karena telah merebut banyak kemenangan. Mantan pemain Chelsea dan Valencia itu bertekad membantu Solskjaer membawa MU kembali ke empat besar.
Mata ingin MU tampil kembali di pentas Liga Champions. Iblis Merah masih terdampar di peringkat enam dengan mengemas 38 poin. Terpaut enam poin dari peringkat empat Chelsea.
Gelandang berusia 30 tahun itu kemudian berbicara tentang nasibnya yang kini tidak bisa mengamankan posisi regular di MU. Mata harus bersaing ketat dengan Jesse Lingard, Alexis Sanchez, Paul Pogba, dan Ander Herrera sebagai salah satu gelandang serang.
Mata ingin kembali jadi pemain inti karena ia merindukan kostum tim nasional Spanyol. Mata tidak pernah lagi memperkuat negaranya sejak 2016 lalu. Mantan pemain Real Madrid Castilla itu ingin mencuri perhatian pelatih La Furia Roja Luis Enrique supaya masuk ke dalam tim untuk kualifikasi Piala Eropa 2020.