Kamis 17 Jan 2019 14:09 WIB

Radovic Tekankan Sepak Bola Modern untuk Persib

Pemain yang dipilih pun harus memiliki kecepatan dan mau kerja keras.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Endro Yuwanto
Pelatih Persib yang baru, Miljan Radovic berbicara dengan para pemain Persib saat latihan perdana dengan pelatih baru, di Stadion Sport Jabar Arcamanik, Kota Bandung, Senin (14/1).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Pelatih Persib yang baru, Miljan Radovic berbicara dengan para pemain Persib saat latihan perdana dengan pelatih baru, di Stadion Sport Jabar Arcamanik, Kota Bandung, Senin (14/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pelatih Persib Bandung Miljan Radovic menerapkan sepak bola modern pada taktik Maung Bandung. Hal ini disampaikan oleh asisten pelatih Persib, Budiman Yunus.

"Dia ingin pemain ini lebih aktif menyerang, pressing di atas, main bola pendek, dan cepat," kata Budiman di Sosi Fitness, Jalan Lombok, Kota Bandung, Kamis (17/1).

Mantan pelatih Persib U-19 ini menyatakan, formasi yang digunakan kemungkinan besar adalah 4-3-3. Untuk itu, pemain yang dipilih pun harus memiliki kecepatan dan mau kerja keras.

Pemain tipe tersebut selalu diidentikkan dengan pemain muda. Namun Budiman mengakui tidak mungkin pemain senior tidak bisa melakukannya. Karena, selama ini Persib memang dikenal dengan permainan cepat di setiap pertandingannya. "Pemain senior juga kalau memang dia mau kerja tidak masalah, yang penting dia bisa menjaga kondisi fisik dan mau kerja di lapangan," terang dia.

Untuk itu, kondisi fisik pemain menjadi salah satu fokus Persib. Budiman mengakui Persib sedang meningkatkan porsi untuk latihan fisik di setiap latihan rutinnya. Variasi yang dilakukan adalah dengan latihan dua kali dalam satu hari. "Pagi-pagi kami lebih menekankan ke fisik, sorenya ke taktik. Jadi hari ini juga kami ada strenght di gym, sore ada taktik," ujar dia menjelaskan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement