REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Mabes Polri menyatakan kepolisian tidak menyiapkan pengamanan khusus jelang pembebasan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok pada 24 Januari mendatang. Pengamanan hanya diberikan oleh personel Brimob Kelapa Dua, Depok, dan Polsek Cimanggis.
“Ahok nggak ada (pengamanan khusus),” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo kepada Republika.co.id, Ahad (20/1).
Dia beralasan kepolisian memang tidak menyiapkan pengamanan khusus, karena situasi kondisi yang aman. Karena itu, monitoring atau pemantauan pembebasan Ahok hanya dilakukan Polsek Cimanggis.
“(Tak ada pengamanan khusus) karena aman,” ujar dia.
Dedi tidak menampik, Ahok dipindah ke Rutan Mako Brimob karena alasan keamanan. Namun, menurut dia, saat ini situasi dan kondisi sudah aman. Apalagi, Dedi mengatakan pihak Ahok mengimbau pada pendukung pria berusia 52 tahun itu, tidak menjemput pembebasannya.
Terpidana kasus penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dikabarkan bebas pada Kamis (24/1) mendatang. Melalui surat yang diunggah Tim Basuki di akun Instagram @basukibtp, usai bebas nanti Basuki ingin dipanggil BTP.
Dia juga meminta para pendukungnya tidak perlu menjemputnya di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok. Basuki tak ingin kehadiran pendukungnya tersebut, justru mengganggu orang-orang yang akan beraktivitas.
Ia juga meminta maaf atas kesalahan yang pernah diperbuat kepada banyak pihak. Ia mengaku bersyukur lantaran dirinya tidak lagi terpilih sebagai Gubernur DKI ketika itu. Dengan adanya peristiwa tersebut, ia mengaku menjadi bisa belajar untuk menguasai diri.