Ahad 20 Jan 2019 18:04 WIB

Hasto: Baasyir Wajib Setia kepada Pancasila

Pancasila sudah disepakati sebagai ideologi bangsa dan NKRI adalah harga mati.

Kuasa hukum capres Joko Widodo dan Ma'ruf Amin, Yusril Ihza Mahendra (kanan) mengunjungi narapidana kasus terorisme Abu Bakar Baasyir (tengah) di Lapas Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat , Jumat (18/1/2019).
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Kuasa hukum capres Joko Widodo dan Ma'ruf Amin, Yusril Ihza Mahendra (kanan) mengunjungi narapidana kasus terorisme Abu Bakar Baasyir (tengah) di Lapas Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat , Jumat (18/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PDI Perjuangan (PDIP) menegaskan, Ustaz Abu Bakar Baasyir harus setia kepada Pancasila apabila akan dibebaskan dari sisa hukumannya. Apabila pemimpin Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) itu tidak mau mempunyai komitmen yang kuat terhadap NKRI, Sekjen DPP PDI P Hasto Kristiyanto mempersilakan Baasyir untuk menjadi warga negara lain.

"Jadi PDI Perjuangan sangat kokoh di dalam menjalankan perintah konstitusi itu. Seluruh warga negara Indonesia wajib untuk taat dan setia kepada Pancasila dan NKRI," kata Hasto Kristiyanto di sela Safari Kebangsaan V di Jakarta, Ahad (20/11).

Terkait perkataan pengacara Yusril Ihza Mahendra yang menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) tetap akan membebaskan Baasyir, hal itu masih harus dibicarakan sebagai hal yang bersifat fundamental. Apalagi, Pancasila sudah disepakati bersama sebagai idelogi bangsa dan NKRI menjadi harga mati setelah melalui pengalaman negara serikat yang malah memperlemah sendi-sendi persatuan Indonesia.

Untuk tudingan sejumlah pihak kebijakan pembebasan Baasyir bersifat politis, menurut Hasto, kebijakan itu tidak terkait elektoral, melainkan kemanusiaan. Sehingga jika syarat-syarat bebas tidak terpenuhi, jalan kemanusiaan masih dapat dijalankan tanpa melalui pembebasan.

"Misalnya, melalui fasilitas-fasilitas untuk berobat, perawatan yang baik sehingga aspek kemanusian betul-betul ditunaikan oleh negara," ucap Hasto.

Sebelumnya, saat mengunjungi Lapas Gunung Sindur Bogor pada Jumat (18/1), Yusril menyebut Abu Bakar Baasyir mengatakan keengganannya untuk mendatangani surat setia pada Pancasila.

"Pak Yusril 'Saya kalau disuruh bebas bersyarat suruh tanda tangani setia pada Pancasila saya tidak akan tanda tangani. Saya hanya setia kepada Allah saya hanya patuh pada Allah, dan saya tidak akan patuh pada selain itu," kata Yusril merujuk pada pernyataan Abu Bakar Ba'asyir.

Selanjutnya, Yusril menyampaikan hal tersebut dan mengusulkan pada Presiden Jokowi untuk melunakkan syarat itu. Presiden pun meminta agar Yusril berkoordinasi dengan Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly dan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement