Senin 21 Jan 2019 17:15 WIB

Harga Beras di Indramayu Kembali Naik

Harga beras selama Januari telah naik Rp 500 per kg.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Nur Aini
Pedagang beras mengaduk beras di toko miliknya. ilustrasi
Foto: Republika/Yasin Habibi
Pedagang beras mengaduk beras di toko miliknya. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Harga beras di pasar tradisional di Kabupaten Indramayu kembali naik. Kenaikan itu diperkirakan akan terus terjadi karena musim tanam baru saja dimulai.

''Dari awal Januari sampai sekarang, harga beras sudah naik dua kali,'' ujar seorang pemilik kios beras di Kelurahan Margadadi, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, H Jana, kepada Republika.co.id, Senin (21/1).

Jana menyebutkan, besarnya kenaikan harga beras mencapai Rp 250 per kg untuk sekali naik. Dengan demikian, selama tiga pekan terakhir, kenaikan harga beras mencapai Rp 500 per kg.

Untuk harga beras premium, Jana menyebutkan, saat ini mencapai Rp 12 ribu per kg. Harga itu naik dari akhir Desember 2018 yang mencapai Rp 11.500 per kg.

Untuk beras medium kualitas satu, naik dari Rp 10.500 per kg menjadi Rp 11 ribu per kg. Sedangkan beras medium kualitas dua, naik dari Rp 10 ribu per kg menjadi Rp 10.500 per kg. ‘’Harga itu untuk pembelian eceran,’’ tutur Jana.

Sementara untuk pembelian beras dengan ukuran karungan (isi 25 kilogram), harganya lebih murah Rp 500 per kilogram dibandingkan pembelian eceran.

Jana menjelaskan, kenaikan harga beras itu terjadi karena semakin menipisnya pasokan beras di tingkat petani. Pasalnya, saat ini para petani baru saja memulai musim tanam rendeng 2018/2019. Berdasarkan pengalaman, harga beras baru akan turun saat petani sudah memasuki musim panen.

‘’Diperkirakan panen baru akan terjadi pada Maret atau April,’’ kata Jana.

Hal senada diungkapkan pedagang beras di Pasar Baru Indramayu, Warto. Menurutnya, kenaikan harga beras terjadi karena musim panen gadu 2018 sudah lama berakhir. Akibatnya, pasokan simpanan gabah milik petani saat ini sudah berkurang.

‘’Biasanya harga beras akan turun kalau sudah musim panen,’’ kata Warto.

Sementara itu, kenaikan harga beras di pasaran tersebut dikeluhkan masyarakat, salah satunya seorang pedagang nasi di Kecamatan Indramayu, Nining. Pasalnya, kenaikan harga beras itu membuat pengeluarannya jadi bertambah besar.

‘’Memang sih naiknya cuma sedikit, tapi saya kan belinya banyak karena untuk jualan. Jadi terasa kenaikannya,’’ kata Nining.

Nining mengaku hingga kini belum ikut menaikkan harga jual nasinya. Pasalnya, kenaikan harga beras saat ini diimbangi dengan turunnya harga bahan pangan lainnya, seperti telur ayam dan sayuran.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement