Kamis 24 Jan 2019 03:16 WIB

Cina Hapus 7 Juta Informasi Online dan Ribuan Aplikasi

Di bawah kepemimpinan Presiden Xi Jinping, kontrol internet telah diperketat.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Gita Amanda
Ilustrasi Aplikasi Ponsel
Foto: pixabay
Ilustrasi Aplikasi Ponsel

REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI -- Pengawas siber Cina (CAC) mengatakan, pihaknya telah menghapus lebih dari 7 juta informasi online serta 9.382 aplikasi mobile, dan mengkritik aplikasi berita milik raksasa teknologi Tencent (0700.HK), Rabu (23/1). Hal itu dilakukan karena diduga telah menyebarkan informasi vulgar atau kasar.

Dilansir dari Reuters, CAC menuturkan dalam sebuah pernyataan di situs webnya bahwa tindakan itu adalah bagian dari pembersihan informasi yang tidak dapat diterima dan berbahaya yang dimulai bulan ini. CAC menambahkan, mereka juga telah mematikan 733 situs web.

"Pemerintah memilih aplikasi berita Tiantian Kuaibao milik Tencent. Platform tersebut telah diperintahkan untuk melakukan perubahan karena telah menyebarkan informasi kasar dan tidak mendidik yang berbahaya serta merusak ekosistem internet," ungkap CAC.

Namun, sampai saat ini Tencent belum memberikan klarifikasi terkait hal tersebut. Pihak regulator itu juga mengkritik Huaban. Sebuah aplikasi jaringan sosial untuk berbagi foto. Sebab, aplikasi itu memiliki masalah 'ekosistem' yang serius. Pihak Huaban mengatakan di situs webnya bahwa layanan online miliknya sementara waktu diturunkan untuk peningkatan.

Di bawah kepemimpinan Presiden Xi Jinping, kontrol internet telah diperketat. Sebuah upaya yang telah dipercepat sejak 2016, saat Partai Komunis yang berkuasa berusaha untuk menindak perbedaan pendapat dalam lanskap media sosial yang berkembang pesat.

Pada November lalu, CAC juga menghapus 9.800 akun media sosial dari media independen terhadap pelanggaran yang mencakup penyebaran informasi yang berbahaya secara politis dan memalsukan sejarah Partai Komunis.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement