REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof Amany Lubis menilai tak semua prodi keagaman di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) sepi peminat. Menurutnya hal itu terjadi hanya pada prodi keagamaan tertentu di PTKIN tertentu saja.
“Saya kira itu prodi-prodi di kampus tertentu, sudah dibuka namun peminatnya kurang. Jadi tidak bisa disama ratakan semua kampus di tiap kota. Misalnya ada kampus tertentu membuka prodi zakat dan wakaf, ini spesifik sekali maka sepi peminatnya,” tutur Amany kepada Republika.co.id pada Kamis (24/1).
Baca: Prodi Islam Sepi Peminat, Menag: PTKIN Perlu Introspeksi
Menurut Amany prodi-prodi keagamaan tak akan mungkin sepi dari pedaftar. Terlebih PTKIN dan Pemerintah pun mendorong lulusan-lulusan Madrasah Aliyah (MA) dan Pesantren untuk masuk ke PTKIN. Amany mencontohkan di UIN Jakarta sendiri tren peminat prodi-prodi keagamaan selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Tak hanya Tarbiyah dan Ekonomi Syariah yang paling diminati pendaftar, prodi lainnya seperti filsafat dan tafsir hadits juga menjadi prodi yang banyak dipilih dan trennya mengalami peningkatan. Bahkan Amany mengatkan secara keseluruhan jumlah pendaftar UIN Jakarta 2018 sampai 2019 mencapai 100 ribu pendaftar. Kendati demikian, hanya 6 ribu pendaftar saja yang diterima.
“Di UIN Jakarta tafsir hadits dan filasafat itu meningkat. Ilmu tafsir itu banyak bisa dua sampai tiga kelas, prodi agama ini pasti dibutuhkan begitu juga umum,” katanya.