Kamis 24 Jan 2019 23:31 WIB

ISNU: Esensi Agama Kikis Serakah, Politik Justru Sebaliknya

Semua elemen masyarakat punya tanggung jawab merawat kebhinekaan Indonesia.

Ali Masykur Musa
Foto: Republika/Yoghi Ardhi
Ali Masykur Musa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) menyatakan keberagaman etnis, agama, dan budaya di Indonesia menjadi kekuatan bangsa. 

"Oleh sebab itu semua masyarakatnya punya tanggung jawab besar merawat dan memelihara keberagaman tersebut," kata Ketua ISNU, Ali Masykur Musa, dalam acara Refleksi Awal Tahun Persatuan Intelegensia Kristen Indonesia di Jakarta, Kamis (24/1).

Dia mengatakan negara yang hanya memiliki satu etnis saja, tidak menjadi jaminan masyarakatknya tidak akan terpecah belah, seperti Korea yang terbelah menjadi selatan dan utara.

Menurut dia, semua masyarakat perlu menyadari perbedaan suku dan agama di Indonesia adalah pemberian Allah, oleh sebab itu perdamaian antarumat agama harus dipelihara.

Dia meminta politik identitas sebaiknya tidak dibawa ke ranah politik, karena akan menjadi sumber konflik dan mereduksi kedalaman agama itu sendiri.

"Sekarang ini kalau tidak bawa agama ke dalam politik jadi tidak menarik, kemudian dikait-kaitkan dengan kitab suci. Padahal esensi dalam agama adalah menghilangkan nafsu serakah, sementara politik cenderung serakah," kata dia.

Dia mengatakan kebhinnekaan yang sudah tercabik akan sulit untuk diperbaiki, dan sebaliknya dengan merawat kebhinekaan maka akan tumbuh rasam nyaman pada masyarakatnya.

  

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement