REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah Kota (Pemkot) Solo berencana menambah sarana prasarana di pasar darurat Pasar Legi. Kamera pengintai atau CCTV menjadi salah satu sarana prasarana tambahan yang dipertimbangkan.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Solo Subagiyo mengatakan, rencananya CCTV akan dipasang di beberapa titik, terutama di Jalan Sabang yang terdapat kios-kios pasar darurat. Sebab, barang dagangan di lokasi tersebut dinilai rawan untuk dicuri. Di Jalan Sabang, terdapat sekitar 130 kios darurat untuk pedagang Pasar Legi.
"Jalan Sabang itu kan sangat panjang dan itu jualannya perlu untuk diamankan sungguh-sungguh," kata Subagiyo kepada wartawan di Balai Kota Solo, Senin (28/1).
Selain Jalan Sabang, nantinya CCTV juga akan dipasang merata di pasar darurat. Langkah pengamanan lainnya, Pemkot juga menyiagakan petugas keamanan selama 24 jam. Sebab, Pasar Legi beroperasi hampir 24 jam. Petugas keamanan tersebut dibantu oleh perwakilan paguyuban pedagang Pasar Legi.
"Pengamanan tetap menjadi prioritas, khususnya di malam hari," ujarnya.
Selain CCTV, Pemkot juga berencana melengkapi pasar darurat dengan sarana prasarana lainnya, seperti toilet, dan perlengkapan elektrik. "Kemudian untuk melengkapi los-los yang kemarin masih terbuka, nanti bisa kami lengkapi di situ, atau mungkin untuk saluran-saluran yang kemarin masih pada bludak," imbuhnya.
Anggaran untuk melengkapi sarana prasarana tersebut berasal dari bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) dari Bank Central Asia (BCA). Nominal bantuan yang diberikan sebesar Rp 50 juta. Di sisi lain, Subagiyo menyebut masih ada los yang terbuka sekitar 50-an los. Dia mengaku akan segera mendiskusikan hal tersebut kepada para pedagang untuk menindaklanjuti dengan ditutup maupun opsi lain.
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo, menyatakan, revitalisasi pasar yang terbakar pada akhir Oktober 2018 tersebut akan segera dilakukan. Pemkot telah mengajukan bantuan untuk revitalisasi Pasar Legi kepada pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Tahun ini, Pemkot fokus pada revitalisasi Pasar Legi dan Pasar Klewer Timur. "Pekerjaan rumah kita memang dua pasar itu. Tahun ini fokus disitu," ucap Rudyatmo.
Nantinya, desain bangunan baru Pasar Legi akan dibuat menjadi bertingkat dan dilengkapi lantai bawah tanah atau basement. Dengan demikian, nantinya akan terdapat basement, lantai dasar dan lantai satu.
Desain tersebut mirip dengan pasar saat ini, tetapi hanya ditambah lantai basement. Selain itu, desain tersebut diklaim mengakomodasi konsep pasar hijau yang dikembangkan pemerintah.
"Bangunannya ramah lingkungan, ramah difabel dan ramah energi. Jadi tidak pakai lift, eskalator, terang pada siang hari, serta tidak pakai AC," terang Subagiyo.