Senin 28 Jan 2019 19:18 WIB

Banjir di Jateng Terus Meluas

Dampak terparah genangan banjir terjadi di wilayah Kecamatan Kayen dan Juwana

Rep: Bowo pribadi/ Red: Esthi Maharani
Siswa sekolah melintasi genangan air akibat banjir di Desa Kedungbenda, Nusawungu, Cilacap, Jateng, Selasa (13/11/2018).
Foto: Antara/Idhad Zakaria
Siswa sekolah melintasi genangan air akibat banjir di Desa Kedungbenda, Nusawungu, Cilacap, Jateng, Selasa (13/11/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Banjir di wilayah Provinsi Jawa Tengah terus meluas. Curah hujan yang cukup tinggi tidak hanya mengakibatkan banjir di wilayah pantura barat Jawa Tengah. Sejumlah wilayah di pantura timur Jawa Tengah pun tak luput dari genangan banjir, akibat sejumlah sungai tak mampu lagi menampung debit air yang melonjak.

Dampak terparah genangan banjir akibat hujan dengan intensitas sedang- hingga tinggi terjadi di wilayah Kecamatan Kayen dan Juwana, Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah.

Di Kecamatan Kayen, banjir mengakibatkan 500 kepala keluarga (KK) warga Desa Srikaton terdampak. Hingga Senin (28/1) siang, ketinggian genangan air masih berkisar 25 centimeter hingga 90 centimeter di tiga wilayah Rukun Warga (RW).

Sedangkan di wilayah Desa Doropayung, Kecamatan Juwana, banjir merendam sedikitnya 143 rumah warga dan mengakibatkan sedikitnya 157 KK ( 394 jiwa) terdampak.

Berdasarkan laporan yang diterima Basarnas Jawa Tengah dari Posko PMI Kabupaten Pati, total 657 KK terdampak bencana banjir kali ini," kata Koordinator Humas Basarnas Jawa Tengah, Zulhawari.

Ia juga mengungkapkan, banjir di Desa Doropayung juga mengakibatkan salah satu infrastruktur pendidikan tergenang air. Bangunan yang terdampak yakni SDN Doropayung 2.

Saat ini para korban terdampak bencana banjir di wilayah Kabupaten Pati telah tertangani oleh BPBD dan PMI Kabupaten Pati. "Termasuk untuk kebutuhan logistik bagi warga yang aktivitasnya juga lumpuh, akibat dampak banjir" tambahnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement