Rabu 30 Jan 2019 16:02 WIB

Rouhani: Iran Hadapi Situasi Tersulit dalam 40 Tahun

AS memberlakukan sanksi kembali ke Iran.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Iran Hassan Rouhani
Foto: Iranian Presidency Office via AP
Presiden Iran Hassan Rouhani

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan, negaranya sedang menghadapi situasi ekonomi tersulit dalam kurun 40 tahun terakhir. Hal ini ia katakan di situs resmi kepresidenan Iran.

"Hari ini negara sedang menghadapi tekanan dan sanksi ekonomi terbesar selama 40 tahun terakhir," kata Rouhani, Rabu (30/1).

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menarik diri dari perjanjian nuklir Iran 2015. Sejak tahun lalu Trump pun memberlakukan kembali sanksi ekonomi kepada Teheran. 

Para pekerja kerah biru, termasuk sopir truk, petani dan pedagang kecil sudah melakukan unjuk rasa sporadis. Mereka memprotes kesulitan ekonomi yang mereka hadapi.

Baca juga, AS Ingin Menghapus Iran dari Pasar Minyak Dunia.

Unjuk rasa tersebut sering kali berakhir dengan bentrokan antara pengunjuk rasa dan kepolisian. Rouhani meminta rakyatnya agar tidak menyalahkan pemerintah atas kesulitan ekonomi yang mereka hadapi.

"Hari ini masalah utamanya karena tekanan dari Amerika dan pengikutnya, dan pemerintah yang menjalankan tugas dan sistem Islam seharusnya tidak disalahkan," kata Rouhani.

Pernyataan ini Rouhani katakan dalam sebuah upacara di tempat suci pendiri Negara Republik Islam Iran, Ayatollah Rohullah Khomeini. Upacara tersebut bagian dari perayaan ulang tahun revolusi Iran yang ke-40 pada tanggal 11 Febuari mendatang.

Selama beberapa bulan terakhir mata uang rial Iran mengalami fluktuasi. Membuat masyarakat biasa kesulitan memenuhi kebutuhan mereka.

 

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement