Kamis 31 Jan 2019 13:07 WIB

PT HM Sampoerna Bentuk Kelompok Siaga Bencana di Lombok

KSB inilah yang akan menjadi penggerak untuk kesiapsiagaan di setiap desa.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Gita Amanda
Warga berjalan di depan rumah yang roboh akibat gempa di Desa Sajang, Kecamatan Sembalun, Selong, Lombok Timur, NTB, Ahad (29/7).
Foto: Antara
Warga berjalan di depan rumah yang roboh akibat gempa di Desa Sajang, Kecamatan Sembalun, Selong, Lombok Timur, NTB, Ahad (29/7).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- PT HM Sampoerna Tbk (Sampoerna) bekerja sama dengan Perkumpulan Skala telah melaksanakan program pengembangan pemulihan pascagempa NTB. Salah satunya pembentukan Kelompok Siaga Bencana di desa-desa.

Regional Relation & CSR Manager Sampoerna Arif Triastika mengatakan sejumlah kegiatan lain yang telah dilakukan meliputi kegiatan pemberian tenda untuk Kelompok Masyarakat Sadar Bencana, pembangunan fasilitas sanitasi air, fasilitas umum untuk kegiatan pemerintahan desa, fasilitas sosial untuk kegiatan pendidikan dan ekonomi masyarakat, serta pembentukan kelompok siaga bencana (KSB) di desa-desa. Arif menjelaskan, program pemulihan pascabencana yang bertema "Program Lombok Build Back Better" berlangsung sejak Oktober 2018 sampai Januari 2019.

Program pemulihan pascabencana ini dilaksanakan di empat desa terdampak gempa yaitu Desa Obel-Obel dan Sembalun Bumbung di Lombok Timur, Sandik di Lombok Barat, dan Selengen di Lombok Timur. Arif mengatakan program yang dikembangkan berdasarkan data yang direkomendasikan pemerintah provinsi dan kabupaten bahwa di empat desa tersebut dampak yang cukup besar namun belum banyak pihak yang berpartisipasi dalam kegiatan pemulihan di area tersebut.

Selain fasilitas yang diberikan, dilaksanakan juga pembentukan KSB di desa-desa tersebut. Nantinya, KSB inilah yang akan menjadi penggerak untuk kesiapsiagaan di setiap desa, di bawah pengarahan dan pengawasan desa tentunya.

"Pendekatan agak berbeda yang kami tawarkan dengan membuat kelompok-kelompok semacam ini, diharapkan dapat memberi dorongan membangun desa lebih tangguh dan kami berharap dapat menyiapkan masyarakat untuk menjadi lebih sigap dan siap untuk bangkit kembali," ucap Arif, Kamis (31/1).

Arif mengatakan, kerja sama berbagai pihak merupakan salah satu faktor penting dalam percepatan pemulihan pascabencana. Arif menilai mitigasi bencana juga perlu disebarluaskan secara masif, bahkan hingga tingkat desa dengan beragam cara dan strategi untuk mencegah risiko bencana di kemudian hari.

Hal ini juga diupayakan Perkumpulan Skala melalui berbagai media yang ada. Skala menyebarkan berbagai panduan praktis dalam menghadapi bencana.

"Kerja sama antar elemen seperti yang dilakukan di Lombok ini sangat membantu kerja pemerintah dalam upaya rehabilitasi dan rekonstruksi," kata Direktur Perkumpulan Skala Trinirmalaningrum.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement