Jumat 01 Aug 2025 09:02 WIB

AS Turunkan Tarif Ekspor Malaysia Menjadi 19 Persen dari Sebelumnya 25 Persen

Penyesuaian tarif dari Washington akan berdampak pada peta perdagangan regional.

Amerika Serikat menurunkan tarif impor terhadap barang-barang dari Malaysia menjadi 19 persen dari sebelumnya 25 persen.
Foto: Reuters
Amerika Serikat menurunkan tarif impor terhadap barang-barang dari Malaysia menjadi 19 persen dari sebelumnya 25 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Amerika Serikat menurunkan tarif impor terhadap barang-barang dari Malaysia menjadi 19 persen dari sebelumnya 25 persen. Kebijakan tersebut ditetapkan melalui perintah eksekutif yang ditandatangani Presiden AS Donald Trump pada 31 Juli 2025.

Dilansir laman The Star, penyesuaian tarif ini akan mulai berlaku dalam tujuh hari ke depan dan diterapkan terhadap barang-barang yang masuk ke AS untuk konsumsi. Namun, terdapat pengecualian terbatas bagi pengiriman yang telah dalam perjalanan.

Baca Juga

Perintah eksekutif ini merupakan amandemen dari Executive Order 14257 yang menetapkan tarif ad valorem baru terhadap sejumlah mitra dagang utama, termasuk negara-negara anggota ASEAN.

Dalam daftar tarif terbaru tersebut, berikut rincian tarif impor yang dikenakan AS:

- Malaysia, Thailand, Indonesia, Filipina, dan Kamboja: 19 persen

- Vietnam: 20 persen

- Brunei: tetap 25 persen

- Laos dan Myanmar: 40 persen (tertinggi)

- Singapura: tidak termasuk dalam penyesuaian tarif

Langkah ini diperkirakan akan memengaruhi dinamika perdagangan antara Amerika Serikat dan kawasan Asia Tenggara, terutama dalam sektor manufaktur dan ekspor barang konsumsi.

Pekan lalu, dilansir dari laman Free Malaysia Today, Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri Tengku Zafrul Aziz mengatakan Malaysia menargetkan tarif ekspor ke Amerika Serikat serendah mungkin, sambil membantah laporan Bloomberg yang mengutip sumber pemerintah yang menyebutkan Malaysia menargetkan tarif sebesar 20 persen.

Ketika ditanya apakah Malaysia akan menawarkan konsesi tertentu kepada Amerika Serikat, Zafrul menyatakan rincian negosiasi akan diungkapkan setelah pembicaraan selesai.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement