REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Calon Presiden nomor urut 01, Joko Widodo mengatakan, Indonesia merupakan negara besar. Indonesia juga merupakan negara yang beragam dimana di dalamnya terdapat bermacam-macam suku, agama, dan bahasa.
Maka dari itu, kata Jokowi, Indonesia harus dipimpin oleh orang yang benar-benar berpengalaman. ''Mengelola negara ini tidak gampang. Diperlukan pengalaman dalam memerintah sebuah pemerintahan besar seperti negara Indonesia ini,'' ujar Jokowi saat menghadiri deklarasi dukungan dari Forum Alumni Jatim di Tugu Pahlawan Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (2/2).
Jokowi juga menyampaikan, untuk menjadi orang berpengalaman di dunia pemerintahan itu juga tidak gampang. Jokowi mengaku, dirinya memerlukan waktu dua tahun untuk beradaptasi dari dunia bisnis ke dunia politik saat dirinya menjadi wali Kota Solo.
''Pengalaman itu perlu. Saya pernah belajar hampir dua tahun untuk beradaptasi dari dunia bisnis kemudian masuk dunia pemerintahan. Itu beda sekali. Tidak mudah,'' katanya. ''Tetapi begitu sudah masuk tahun ketiga, keempat, dan seterusnya, sudah bisa menyesuaikan.''
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun menjelaskan, untuk mengambil kebijakan di dunia pemerintahan pun tidak mudah. Dia mencontohkan saat pemerintahan yang dipimpinnya membubarkan Petral pada 2015. Menurutnya, pembubaran Petral bukan sesuatu yang mudah.
Kemudian contoh lainnya, saat mengambil alih Blok Mahakam dari tangan Prancis dan Jepang. Menurutnya itu juga bukan merupakan pekerjaan mudah. "Sebelumnya lebih dari 50 tahun dikelola Prancis dan Jepang. Dikira mudah mengambil alih seperti itu," ujar Jokowi.
Maka dari itu, kata Jokowi, pengalaman di bidang pemerintahan sangat diperlukan dalam memimpin Indonesia, sehingga mampu mengambil kebijakan-kebijakan strategis. ''Jangan sampai kita kelihatan berani, tetapi dalam mengambil alih seperti itu kita tidak siap,'' kata Jokowi.