REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta mengklarifikasi penurunan jumlah penumpang di bandara tersebut. Penurunan penumpang terjadi karena banyak maskapai yang membatalkan penerbangan, yang tentunya terjadi karena banyak faktor.
"Jadi 1.046 itu adalah angka cancel flight dikarenakan banyak faktor yang menurut kami salah satunya bagasi berbayar dan ada faktor-faktor lain," kata Communication and Legal Section Head PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta, Rio Hendarto Budi Santoso kepada Republika.co.id, Kamis (07/02).
Rio mengatakan, selain karena bagasi berbayar, terdapat faktor lain seperti dibukanya Jalan Tol Trans Jawa membuat masyarakat beralih menggunakan transportasi darat. Sehingga, hal ini juga membuat banyaknya penerbangan di DIY dibatalkan.
Baca juga, Ribuan Penerbangan di DIY Dibatalkan Gara-Gara Bagasi
"Jalan Tol Trans Jawa membuat masyarakat beralih menggunakan transportasi darat. Banyak ditemui kendaraan-kendaraan dari Sumatera dan Lombok di daerah Jawa," tambah Rio.
Faktor curah hujan yang tinggi di awal 2019 ini juga dimungkinkan menjadi penyebab dari turunnya penumpang yang menggunakan layanan transportasi udara di Adisutjipto. Pun dengan daya beli masyarakat yang dinilai turun juga dapat menjadi alasan dari penurunan penumpang ini.
Selain itu, persepsi masyarakat yang melihat adanya kenaikan harga tiket pewasat juga dimungkinkan menjadi faktor. Sebab, saat ini harga harga tiket pesawat masih tergolong di atas rata-rata harga sebelumnya.
Sehingga, hal ini membuat masyarakat menunda kepergian dengan menggunakan layanan transportasi udara. "Memang tidak ada analisa pasti penyebab cancel flight dimaksud," ujar Rio.
Walaupun di Januari ini ada penurunan jumlah penumpang, namun hal itu diharapkan tidak berlanjut di bulan berikutnya. Ia optimistis penerbangan di bulan berikutnya akan kembai seperti biasa.
"Kami tetap optimistis kalau di bulan berikutnya penerbangan akan kembali normal," kata Rio.