REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menegaskan bahwa OJK memberikan dukungan kepada Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) dalam keberjalanannya menjadi sovereign wealth fund (SWF). OJK juga memastikan akan mengawasi dengan optimal bank-bank Himbara di bawah Danantara.
“Kami pandang Danantara akan menjalankan peran strategis mendukung peningkatan kinerja BUMN yang dikelola dan tentu bisa menerapkan suatu strategis dan pelaksanaannya yang lebih komprehensif,” ujar Mahendra dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner (RDK) Februari 2025 yang digelar secara daring, Selasa (4/3/2025).
Mahendra meyakini bahwa langkah-langkah yang dilakukan oleh Danantara tidak lain bertujuan untuk meningkatkan investasi dari dana yang dikelola untuk diperkuat, yang pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
“Itu adalah tujuan yang baik, dan tentu memperoleh dukungan luas, dan kami juga mendukung dengan penuh hal itu,” tegasnya.
Mahendra menekankan, OJK sebagai otoritas yang dipertegas dalam Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Jasa Keuangan (UU P2SK) memastikan melakukan pengawasan yang optimal terhadap perusahaan-perusahaan pelat merah di bawah naungan Danantara.
“OJK bertugas untuk atur dan mengawasi industri jasa keuangan, termasuk tentunya bank-bank BUMN agar proses bisnisnya senantiasa mengedepankan good governance, prudential priciples, dan praktik manajemen risiko yang baik,” ujar dia.
Dalam konteks itulah, lanjut Mahendra, OJK melakukan koordinasi dan komunikasi yang insentif dengan Kementerian BUMN serta pihak BPI Danantara. Sehingga tujuan yang diharapkan bersama bisa tercapai dengan proses dan langkah yang tepat dalam mengelola dana jumbo.
“Kami mendukung berbagai kegiatan, program, sosialisasi, komunikasi, yang mungkin terus perlu dilakukan dengan lebih rinci mengenai tujuan, keberadaan, dan target dari Danantara. Kita berharap BPI Danantara akan bisa menerapkan langkah-langkah best practices secara internasional dari sebuah SWF yang pada gilirannya akan benar-benar tumbuh kuat dan menjadi penopang peningkatan investasi dan pertumbuhan perekonomian kita,” tegasnya.