Senin 11 Feb 2019 22:30 WIB

Pilihlah Nama yang Baik dan Indah

Rasulullah mengubah nama-nama orang yang dianggapnya tak pantas.

Red: Agung Sasongko
Ilustrasi Wanita Menyusui Bayi
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Ilustrasi Wanita Menyusui Bayi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Nabi Muhammad SAW menganjurkan, “Pilihlah nama yang baik dan indah bagi anakanakmu.” Maka, tak heran jika kemudian beliau mengubah nama-nama orang yang dianggapnya tidak pantas. Menurut Ensiklopedi Oxford Dunia Islam Modern, perhatian terhadap nama mungkin bermula dari kepekaan pada nama Allah SWT dalam Alquran.

Biasanya, umat Islam di jantung bumi Islam mengikuti penamaan yang berlaku pada awal zaman Islam. Satu-satunya nama yang diberikan adalah nama diri karena Alquran memerintahkan, “Panggillah mereka dengan nama bapakbapak mereka.” Nama kedua yang melekat pada seseorang adalah nama ayahnya dan ketiga nama kakeknya.

Jarang ada variasi sebab hukum waris Muslim terkait pada aturan ini dan pengakuan harus disahkan menurut atur an tersebut. Keharusan ini ditetapkan pada anak laki-laki maupun perempuan. Secara hukum, anak perempuan juga tetap menggunakan nama ayahnya, bahkan setelah ia menikah.

Nama-nama untuk anak perempuan tidak menampakkan perbedaan sekte, kecuali mungkin Aisyah. Nama lain yang banyak digunakan mencerminkan namanama Allah yang diawali dengan Abd atau hamba dari. Misalnya, Abd al-Rah man. Yusuf al-Qaradhawi dalam buku nya, Fatwa-Fatwa Kontemporer, juga membahas hal ini.