Rabu 13 Feb 2019 14:13 WIB

FSGI Pertanyakan Realisasi Pendidikan Karakter di Sekolah

PPK dinilai belum menyentuh dan terwujud dalam budaya sekolah.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Gita Amanda
Wakil Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Satriwan Salim (kiri).
Foto: Republika/Prayogi
Wakil Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Satriwan Salim (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Terjadinya tindak kekerasan oleh siswa di sekolah tak terlepas dari lemahnya implementasi penguatan pendidikan karakter (PPK). PPK dinilai belum menyentuh dan terwujud dalam budaya sekolah.

Wakil Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Satriwan Salim mengatakan, semestinya PPK menjadi sarana efektif untuk menjadikan sekolah sebagai tempat yang aman sekaligus penuh dengan nilai-nilai etika dan karakter. Mengingat, PPK merupakan sebuah strategi Kemendikbud untuk menghidupkan dan menginternalisasikan nilai-nilai karakter/moral dengan praktik pembiasaan di sekolah.

"Tapi ternyata harapan itu belum terwujud. Laporan dari sekolah-sekolah di daerah kepada FSGI, memang PPK ini belum terimplementasikan dengan utuh dan menyeluruh. Guru-guru juga bingung seperti apa PPK tersebut," kata Satriwan dalam pesan tertulis kepada Republika.co.id, Rabu (13/2).

Lebih lanjut dia juga menyesalkan pernyataan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy yang terkesan menyalahkan guru SMP PGRI Gresik, Nur Khalim. Padahal dia menilai, Guru Khalim telah bertindak profesional, sabar dan bijaksana dengan tidak membalas kekerasan kepada siswa yang bersangkutan.

"Guru Khalim memberikan pembelajaran kepada para guru lainnya, betapapun bentuk kenakalan anak, mereka tetap sebagai anak yang butuh dibimbing, diasuh, dan dibina. Pernyataan Mendikbud justru terkesan tidak bijak," jelas dia.

Untuk itu dia mendesak agar program PPK harus tersosialisasi di semua sekolah yang ada di Indonesia. Pelatihan bagi guru-guru juga mutlak dilakukan Kemendikbud agar memahami konsep PPK . Karena kebingungan para guru terkait PPK menjadi bukti jika sosialisasi dan pelatihan PPK belum sampai ke guru-guru.

"Jadi Kemendikbud dan Dinas Pendidikan setiap daerah harus hencar mensosialisasikan PPK sampai tingkat satuan pendidikan agar kejadian kekerasan di sekolah bisa diminimalisir bahkan diantisipasi," tegas dia.

Sebelumnya viral video aksi perundungan yang dilakukan oleh seorang siswa terhadap salah satu guru yang diketahui bernama Khalim. Kejadian itu dikonfirmasi terjadi di salah satu SMP di Gresik, Jawa Timur. Dalam video tersebut seorang murid yang melakukan perundungan kepada gurunya terlihat sesekali mendorong bahkan mengerahkan tangannya sembari mengepal ke arah sang guru.

Murid itu juga tampak merokok di hadapan guru tersebut dan mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas kepada gurunya. Guru tersebut pun hanya menatap dan tidak memberikan perlawanan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement