REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa Aceh terus melakukan kegiatan sosialisasi bahaya Demam Berdarah Dengue (DBD) pada Februari 2019. Anak-anak sekolah dasar di beberapa sekolah yang ada di kawasan Aceh Besar menjadi target sosialisasi LKC Dompet Dhuafa.
"Melalui program unggulan Anak Indonesia Sehat (AIS), LKC Dompet Dhuafa sosialisasikan bahaya DBD, sosialisasi ini melibatkan anak-anak sekolah dasar," kata Kepala Bagian Program LKC Dompet Dhuafa Aceh, Andi Tharsia kepada Republika.co.id, Rabu (20/2).
Andi mengatakan, puluhan anak-anak sekolah dasar menyaksikan persentasi dalam bentuk visual yang memberikan penjelasan tentang DBD. Melalui penjelasan yang dikemas khusus untuk anak-anak, LKC Dompet Dhuafa memberitahu gejala dan cara mencegah DBD dengan metode 3M Plus.
Yakni mengubur barang bekas, menutup tempat penampungan air dan menguras tempat penampungan air. Plus hindari gigitan nyamuk. Setelah mendapat penjelasan tentang 3M Plus. Anak-anak langsung gotong royong membersihkan tempat sampah yang berisiko menjadi tempat berkembangnya jentik nyamuk Aedes Aegypti.
"Bahaya DBD saat ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah Aceh, maka LKC Dompet Dhuafa Aceh membantu mengadakan promosi kesehatan dan sosialisasi bahaya DBD," ujarnya.
Anak-anak sekolah dasar di Aceh Besar bersama LKC Dompet Dhuafa membersihkan tempat yang bisa dijadikan sarang nyamuk penyebab DBD.
Melalui program kesehatan Jaringan Ibu dan Anak (JKIA), LKC Dompet Dhuafa juga memberikan penyuluhan tentang DBD di beberapa Posyandu. Dalam sosialisasi ini sasarannya ibu-ibu dan remaja supaya mereka bisa menjaga keluarga mereka dari serangan nyamuk Aedes Aegypti penyebab DBD.
LKC Dompet Dhuafa Aceh mengingatkan agar warga tidak lupa menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk dan menggunakan kelambu saat tidur.
Serta memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk, menanam tanaman pengusir nyamuk, mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah dan menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk.