REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (PB FORKI) pada Ahad (17/2) lalu. Setelah terpilih, Hadi langsung menatap ke perhelatan olahraga internasional, yakni Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang.
“Untuk mendapatkan medali sebanyak mungkin, kami harus berprinsip bahwa kemenangan itu bisa diraih dengan pelatihan yang baik, mempersiapkan diri, berkoordinasi, dan berkomunikasi dengan baik,” ujar Hadi usai terpilih sebagai Ketum PB FORKI menggantikan Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo.
Terpilihnya Hadi sebagai Ketum PB FORKI berdasarkan hasil keputusan Kongres ke-15 PB FORKI pada tanggal 15-16 Februari 2019. Kegiatan tersebut diikuti oleh 150 orang peserta yang berasal dari pengurus daerah di 34 provinsi dan 25 perguruan yang ada di Indonesia.
Sebanyak 96 persen suara secara aklamasi mendukung dirinya menjadi Ketua Umum PB FORKI periode 2019-2023. “Terima kasih atas dukungan dan penghargaan yang diberikan kepada saya sebagai ketua umum. Saya bertekad untuk bekerja sama dalam memajukan olahraga karate Indonesia,” ujarnya.
Selanjutnya Hadi mengatakan, sebentar lagi Olimpiade Tokyo 2020 akan digelar. Untuk itu, FORKI harus segera mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya.
Hadi berharap, karateka Indonesia dapat kembali mengharumkan nama Indonesia di kegiatan internasional bergengsi tersebut. Ia juga mengatakan, pembentukan pengurusan yang baru akan segera dilakukan dan tim formatur akan segera berkoordinasi untuk menyiapkannya.
Hadi akan berkomunikasi dan mengakomodasi masukan dari pengurus provinsi atau kepala perguruan. "Tentang permasalahan yang ada serta sampai sejauh mana kemampuan kami untuk meraih prestasi," jelas dia.
Di samping itu, ribuan prajurit Marinir TNI Angkatan Laut (AL) menjadi saksi Hadi menerima penghargaan sabuk hitam DAN VII Kehormatan dari Institut Karate-Do Indonesia (INKAI). Hadi diberikan penghargaan tersebut atas dukungannya sebagai Panglima TNI, khususnya bagi dunia karate di Indonesia.
Penyematan sabuk hitam kepada Panglima TNI dilakukan oleh Ketua Dewan Guru Sihan Harmen Lukas Tompudung DAN IX INKAI, dengan disaksikan oleh Ketua Umum INKAI Laksamana Pertama TNI Ivan Yulivan.
Sebelum penyematan sabuk hitam kehormatan DAN VII bagi Panglima TNI, dilaksanakan latihan bersama atau gashuku karate yang diikuti oleh Komandan Korps Marinir Mayjen TNI Suhartono, bersama dengan kurang lebih 1.800 prajurit Marinir TNI AL.