REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- pT Perusahaaan Gas Negara Tbk (PGN) mencatatkan kinerja kuangan yang mengkilap pada periode 2018. PGN yang kini berstatus sebagai Sub Holding Gas dengan mengakuisisi PT Pertamina Gas (Pertagas) optimistis akan mampu menjaga kinerja positif pada masa mendatang.
Sepanjang 2018, PGN berhasil membukukan pendapatan sebesar 3,87 miliar dolar AS. Ini meningkat dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 3,57 miliar dolar AS. Pendapatan emiten berkode PGAS tersebut, terutama diperoleh dari hasil Penjualan Gas sebesar 2,79 miliar dolar AS dan Penjualan Minyak dan Gas sebesar 585 juta dolar AS.
Laba Operasi Konsolidasian selama tahun 2018 mencapai 645 juta dolar AS. Alhasil, PGN mampu mengoleksi laba bersih sebesar 304,9 juta dolar AS atau ekuivalen Rp 4,34 triliun (Kurs Rp 14.235 / dolar AS). Dengan torehan itu, maka EBITDA meningkat menjadi sebesar 1,19 miliar dolar AS, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 1,08 miliar dolar AS.
PGN mengakuisisi 51 persen kepemilikan saham pada Pertagas dari Pertamina tanggal 28 Desember 2018. "Kami melakukan berbagai upaya efisiensi sehingga mampu mencetak laba di tengah kondisi perekonomian yang sedang mengalami perlambatan," kata Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama.
Di sisi lain, Rachmat mengungkapkan PGN ke depan tetap optimis meraup hasil positif. Terlebih lagi, selaku Sub Holding Gas, PGN mengelola mayoritas infrastruktur transmisi daan distribusi gas bumi. “Dengan begitu, PGN akan jauh lebih efisien serta terjadi penguatan pada rantai bisnis,” ujar Rachmat.