REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Dalam kunjungan kerjanya ke Tangerang Selatan siang ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyempatkan diri mengunjungi pasar modern Bintaro. Sebelumnya, pada pagi harinya, Presiden juga blusukan ke Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Menurut Jokowi, ia kembali turun ke pasar baik, pasar tradisional maupun modern, untuk mengecek harga beras. "Ya, cek harga saja. Terutama tadi saya pikir ada ternyata beras terpenting. Ya, relatif sangat stabil," ujar Jokowi di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (22/2).
Ia ingin memastikan kesimbangan harga beras di pasar sehingga harga tersebut baik untuk para pembeli maupun para petani. Jokowi menegaskan, pemerintah akan mengendalikan harga beras sehingga tak mengalami kenaikan maupun penurunan yang justru merugikan masyarakat.
"Ya, supaya nggak ada kenaikan. Sekecil apapun jangan sampai. Karena juga ini mau panen. Maret, awal maret mau panen. Mungkin pertengahan sampai April panen raya. Harga itu bukan hanya naik, turun pun harus dikendalikan. Keseimbangan itu yang sulit," jelasnya.
Namun menurut Jokowi, upaya pemerintah untuk mengendalikan harga beras di pasar tidaklah mudah. Lebih lanjut, berdasarkan informasi dari Menteri Pertanian, kata Jokowi, panen raya pada bulan depan diprediksi akan lebih baik dari sebelumnya.
"Kita mau cek, kita takutnya malah turun. Kita cek tadi turun nggak, (kalau) turun juga kita harus melakukan sesuatu. Pembelian harus lebih banyak kalau harga turun itu. Dikendalikan oleh Bulog. Mengendalikan seperti itu nggak gampang loh," ujarnya.
Selain itu, Jokowi juga menyampaikan, kondisi stok beras di Bulog saat ini masih cukup banyak. Kendati demikian, stok beras tersebut digunakan sebagai cadangan strategis untuk menghadapi jika terjadi bencana dan gagal panen.