REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perkataan negatif bisa berdampak negative Tanpa disadari, hal itu bisa jadi penghambat untuk hidup lebih bahagia.
"Rasa tak bahagia bisa datang dari banyak hal, seperti pekerjaan, lingkungan sekitar, hingga orang-orang terdekat," kata Pimpinan Majelis Taklim dan Zikir Baitul Muhibbin Habib Abdurrahman Asad Al-Habsyi, melalui pesan hikmahnya yang diterima Republika.co.id, Sabtu (23/2).
Namun, Habib mengatakan yang perlu diketahui semua, penyebab rasa tak bahagia itu justru paling sering muncul dari diri sendiri. "Anda sering mengucapkan hal-hal negatif yang menghambat," katanya.
Habib Abdurrahman mengatapakan seperti disampaikan, Andrew Newberg, MD dan Mark Robert Waldman dalam bukunya Words Can Change Your Brain mengungkapkan, bahasa sangat memengaruhi kelangsungan hidup manusia.
"Bahkan, satu kata saja memiliki kekuatan untuk memengaruhi emosi seseorang, seperti ungkapan ini.
"Saya akan mengerjakannya nanti" menunda-nunda pekerjaan bisa memengaruhi rasa percaya diri dan produktivitas Anda," katanya.
Mengutip hadist riwayat at-Thabrani, Habib Abdurrahman mengatakan, seorang sahabat berbicara dengan lisannya.
"Hai lidah, katakan apa yang baik dan Anda akan beruntung, dan tetap diam tentang apa yang buruk sebelum Anda menyesalinya. Saya mendengar Rasulullah berkata: 'Sebagian besar dosa manusia berasal dari lidahnya," kata Habib.
Habib berharap setiap umat Islam dapat menjaga lidahnya demi bisa selamat di dunia dan akhirat.