Senin 24 Jul 2023 23:59 WIB

Wahai Muslimah Jagalah Lisan, Ini Keuntungan dan Manfaat yang akan Didapat

Menjaga lisan mempunyai sejumlah keutamaan

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi menjaga lisan. Menjaga lisan mempunyai sejumlah keutamaan
Foto: Agung Supriyanto/Republika
Ilustrasi menjaga lisan. Menjaga lisan mempunyai sejumlah keutamaan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Kemampuan seorang Muslimah dalam menjaga lisannya ini benar-benar diperhatikan oleh Nabi Muhammad SAW. Dalam sebuah hadits riwayat Abu Hurairah RA ditegaskan sebagai berikut:

قيل للنبي صلى الله عليه و سلم : يا رسول الله ! إن فلانة تقوم الليل وتصوم النهار وتفعل وتصدق وتؤذي جيرانها بلسانها ! فقال رسول الله صلى الله عليه و سلم : لا خير فيها ؛ هي من أهل النار . قال : وفلانة تصلي المكتوبة وتصدق بأثوار ( من الأقط ) ولا تؤذي أحدا . فقال رسول الله صلى الله عليه و سلم : هي من أهل الجنة 

Baca Juga

Diceritakan sahabat yang bertanya kepada Rasul, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya perempuan itu rajin shalat, rajin sedekah, rajin puasa. Namun, dia suka menyakiti tetangganya dengan lisannya." Nabi pun berkomentar, "Dia di neraka." Para sahabat berta nya lagi, "Ada perempuan yang dikenal jarang berpuasa sunah, jarang melaksanakan shalat sunah, dan dia hanya ber sedekah dengan potongan keju. Namun, dia tidak pernah menyakiti tetangganya." Rasulullah menjawab, "Dia ahli surga."

Ini membuktikan betapa kuatnya pengaruh lisan atau ucapan terhadap kedudukan seseorang di akhirat nanti. Kebiasaan seorang Muslimah yang membicarakan orang lain (menggunjing atau gibah) sebaiknya dihentikan.

Sebab, pahala orang yang menggunjing akan hilang dan diambil oleh orang yang dibicara kan. Nabi bersabda: لَا يَسْتَقِيمُ إِيمَانُ عَبْدٍ حَتَّى يَسْتَقِيمَ قَلْبُهُ ، وَلَا يَسْتَقِيمُ قَلْبُهُ حَتَّى يَسْتَقِيمَ لِسَانُهُ  "Tidak akan istiqamah iman seorang hamba sehingga istiqamah hatinya. Dan tidak akan istiqamah hati seseorang sehingga istiqamah lisannya." Rasulullah SAW berkata siapa umatnya yang dapat menjaga lisannya, Allah akan menutupi keburukannya.

Baca juga: Jalan Hidayah Mualaf Yusuf tak Terduga, Menjatuhkan Buku Biografi Rasulullah SAW di Toko

Dalam banyak hadits, Nabi SAW tidak berhenti untuk memperingati sahabat-sahabat dan umatnya agar menjaga ucap an dan apapun yang dikeluarkan dari lisan mereka. Jika seseorang itu me rasa ragu ucapannya akan membawa masalah maka sebaiknya ia diam.

Tidak heran jika kemudian muncul sebuah pe ribahasa, diam itu emas. Apa pun yang di bicarakan oleh umat hendaknya sesua tu yang membawa kebaikan, jika tidak, maka diam.

Hal ini sesuai dengan sabda Nabi..

sumber : Harian Republika
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement