Kamis 28 Feb 2019 16:22 WIB

Ma'ruf Amin Bakal Prioritaskan Pengembangan SDM

Kunci Indonesia maju itu manusia makanya penting menjadikan SDM cerdas dan sehat.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Andi Nur Aminah
Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin memberikan pidato politiknya kepada relawan Jokowi-Maruf Amin saat kampanye di Desa Cigugur Girang, Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Ahad (20/1/2019).
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin memberikan pidato politiknya kepada relawan Jokowi-Maruf Amin saat kampanye di Desa Cigugur Girang, Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Ahad (20/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, BANJAR -- Calon wakil presiden KH Ma'ruf Amin menyampaikan visi Indonesia Maju dalam musyawarah nasional dan konferensi besar Nahdlatul Ulama di Banjar, Jawa Barat, Rabu (27/2). Ia berkomitmen memprioritaskan kemajuan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia.

"Memang kunci Indonesia maju itu manusia. Maka itu penting jadi SDM-nya, yaitu manusia Indonesia sehat cerdas produktif dan berakhlakul karimah ini prinsip-prinsipnya," kata Ma'ruf di pondok pesantren Miftahul Huda Al Azhar, Banjar, Jawa Barat, Rabu (27/2).

Baca Juga

Ma'ruf menambahkan visi pasangan calon presiden nomor urut 01 yaitu melindungi warga negara mulai dari kandungan hingga ke liang lahat. Salah satu bentuknya penanggulangan masalah kekurangan gizi.

"Bahasanya jangan sampai anak Indonesia stunting, lambat tumbuh, itu kan tidak cepat tumbuh, kuntet, stunting namanya," ujarnya.

Kiai Ma'ruf menilai Jokowi sudah meletakkan fondasi kesejahteraan rakyat melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS). "Ada KIP dalam rangka menghilangkan bahaya ketidakterlayani pendidikannya, dan juga kesehatannya makanya pemerintah mengadakan namanya KIS jadi orang dengan kartu itu bisa berobat," ucapnya.

Bila terpilih nanti, Jokowi berkomitmen menambah tiga kartu sakti. Yaitu KIP kuliah, kartu prakerja, dan kartu sembako murah. "Harus ya harus menang. Kalau tidak, tidak bisa membuat Indonesia maju. Tidak bisa membuat manusia Indonesia yang sehat cerdas produktif dan berakhlakul kharimah," ucapnya. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement