Jumat 08 Mar 2019 11:59 WIB

Waspada, Mengikat Rambut Bisa Picu Kerontokan Rambut

Mengikat rambut terlalu kencang berpotensi buat rambut mudah terlepas.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Mengikat rambut terlalu kencang dan keramas terlalu sering memang bisa memicu kerontokan.
Foto: EPA
Mengikat rambut terlalu kencang dan keramas terlalu sering memang bisa memicu kerontokan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap orang pasti pernah mengalami kerontokan rambut. Menurut Medical Doctor & Medical Host dr Oz Indonesia, dr Alberta Claudia Undarsa, rambut rontok 50 sampai 100 helai per hari masih masuk kategori normal.

Kerontokan bisa dilihat saat keramas, menyisir, bahkan ketika bangun tidur rambut rontok tertinggal dibantal. Sebenarnya apa saja pemicu rambut rontok?

Baca Juga

Claudia mengatakan penyebab kerontokan itu banyak. Misalnya mengikat rambut terlalu kencang dan keramas terlalu sering memang bisa memicu kerontokan.

"Apalagi kita mengikat rambut terlalu kencang. Ada penyakit yang namanya alopexia traksi. Rambut itu kan ada rumahnya folikel, ketika kita mengikat rambut terlalu kencang, otomatis membuat si rambut mudah terlepas," jelasnya.

Tapi, lanjutnya, terlepas itu belum tentu rontok. Bisa jadi cuma terlepas dari rumah yang memberi makan rambut, belum rontok.

"Tidak langsung rontok tapi bakal rapuh. Diikat terus setiap hari. Dikepang setiap hari. Tanpa membiarkan rambutnya beristirahat, pasti membuat mudah rontok," jelasnya.

Ia menjelaskan mengikat rambut secara berlebihan bisa menyebabkan hair line melebar bahkan jidat kita semakin meluas. "Biasanya itu. Harus rajin ganti belahan rambut."

Dokter Claudia menyarankan ikatan rambut jangan terlalu kencang. Cara menentukan ikatan kencang atau tidak, bisa dirasakan sendiri. Selain itu, usahakan di rumah biarkan rambutnya beristirahat dengan cara menggerainya.

Kerontokan rambut menjadi salah satu masalah utama wanita Indonesia. Berdasarkan jurnal penelitian Dove mengenai permasalahan rambut rontok, 75 persen kerontokan rambut disebabkan karena akar yang tidak kuat. Hal ini diungkapkan oleh Miranti Burhan selaku Senior Brand Manager Dove dan Masterbrand ?PT Unilever Indonesia Tbk.

"Keraguan wanita Indonesia bila dilontarkan dari mana datangnya kekuatan rambut dalam mengatasi kerontokan rambut. Kebanyakan wanita Indonesia menganggap bahwa kerontokan rambut yang dialami mereka disebabkan rambut patah karena batang rambut yang rapuh dan lemah," ujarnya.

Kerontokan rambut tidak saja mengganggu penampilan, namun juga dampak psikologis. Misalnya membuat seseorang merasa tidak nyaman, kurang percaya diri dan cenderung pasif di tempat kerja maupun dalam pergaulan.

Kerontokan rambut dapat disebabkan karena akar rambut yang tidak kuat. Banyak yang belum menyadari pentingnya kekuatan akar rambut.

"Meski tak terlihat, akar rambut adalah penghantar nutrisi untuk membuat rambut kuat sampai ke ujung rambut," ujar dr Claudia.

Sehingga, lanjutnya, penting menjaga akar rambut tetap kuat melalui asupan nutrisi. Rambut panjang atau rambut pendek, rambut lurus tergerai atau ikal, rambut hitam legam atau diwarnai, tetap akan rontok jika akarnya tidak kuat. "Sebab rambut yang kuat, datang dari akar yang kuat,” tegas dr Claudia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement