REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sergio Ramos mengaku bersalah mendapatkan kartu kuning pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions kontra Ajax. UEFA kemudian menghukum Ramos larangan dua pertandingan karena dinilai sengaja mendapatkan kartu kuning demi menghindari sanksi pada putaran berikutnya.
Malangnya, Madrid justru terdepak dari Liga Champions setelah kalah 1-4 dari Ajax pada leg kedua di Santiago Bernabeu tanpa Ramos di lini pertahanan Los Blancos. "Benar-benar kesalahan. Saya yang salah 200 persen," tulisnya di Twitter, seperti dikutip BBC, Senin (11/3).
Dalam serangkaian unggahan di akun Twitter-nya, kapten Real Madrid membela klub di tengah meningkatnya spekulasi tentang masa depan pelatih Santiago Solari. Selain tersingkir di Liga Champions, Los Blancos juga tersisih di Copa del Rey dari Barcelona. Real juga berada di urutan ketiga di La Liga, tertinggal 12 poin di belakang Barcelona dengan 11 pertandingan tersisa.
Ramos mengatakan, sebagai pesepak bola, ia dan rekan-rekannya lebih senang berbicara di lapangan. Tetapi musim ini tidak berjalan sesuai keinginan mereka.
"Peristiwa baru-baru ini menjadi bencana dan saya tidak bersembunyi. Kami tidak bersembunyi. Kami para pemain utamanya bertanggung jawab dan saya, sebagai kapten, lebih dari siapa pun," tegasnya.
Ramos menambahkan bahwa para pemain sangat menghormati posisi pelatih dan selalu mendukung siapa pun yang menjadi bos Real Madrid.
"Ini bukan keputusan kami dan kami tidak pernah ikut campur," katanya.
"Adalah kewajiban kami untuk melanjutkan, untuk bekerja dan untuk berkembang. Dan untuk mengingat bahwa sebagian dari kami cukup beruntung untuk bermain untuk Real Madrid, beberapa dari kami cukup beruntung untuk menjadi bagian dari sejarahnya. Real Madrid adalah, dan akan selalu menjadi Real Madrid. Tidak ada nama yang menjadi legenda Real Madrid, tetapi kita semua telah menulis legenda itu bersama-sama."