REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) akan menerbitkan buku putih Moderasi Beragama. Buku ini nantinya ditujukan terutama kepada kalangan aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Kemenag, baik di pusat maupun daerah-daerah.
Sehubungan dengan itu, Staf Ahli Kemenag Prof Oman Fathurahman menuturkan, Moderasi Beragama akan ditampilkan dalam berbagai format, termasuk yang ramah milenial.
"Mudah-mudahan buku ini dapat diluncurkan di bulan Mei 2019, karena tahun ini merupakan pencanangan tahun moderasi beragama," kata Oman Fathurahman kepada Republika.co.id, Rabu (13/2).
Rencananya, lanjut dia, pihak Kemenag akan mendistribusikan buku itu secara struktural, yakni melalui Kemenag pusat hingga ke tiap satuan kerja. Demikian pula ke sekolah-sekolah yang berada di bawah pengawasan Kemenag, yakni madrasah dan pesantren.
Setelah distribusi itu, Oman menjelaskan, akan ada sosialiasi konten buku ini. Rencananya, kegiatan sosialisasi itu juga dilakukan dalam bentuk buku itu virtual. Dengan begitu, diharapkannya ASN dari kalangan pemuda akan semakin memerhatikan.
Beberapa bentuk sosialiasi di antaranya adalah modul tanya jawab, infografis, dan bahkan gambar meme. Artinya, tidak hanya cara-cara konvensional.
Kemenag saat ini sedang menyelesaikan buku putih Moderasi Beragama. Teranyar, proses penyelesaian karya itu dalam tahap menghimpun berbagai pandangan dari cendekiawan, tokoh lintas agama, dan aktivis soal moderasi.
Kemarin, Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag Kamaruddin Amin mengungkapkan, buku putih tersebut disusun dalam rangka mengarusutamakan moderasi beragama di Indonesia. Dia memandang, moderasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara adalah suatu keharusan.
"Karena Indonesia adalah negara, bangsa, yang sangat majemuk di suatu sisi, dan di sisi lain sangat religius," ujar Kamaruddin Amin kepada Republika.co.id, Selasa (12/3).
Dia melanjutkan, sikap moderat dalam beragama menunjukkan upaya untuk merawat toleransi di tengah masyarakat, demi kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih damai lagi. Kamaruddin menilai, buku putih Moderasi Beragama nantinya dimaksudkan sebagai pedoman dalam mengimplementasikan hal tersebut, utamanya bagi kalangan aparatur sipil negara (ASN).
"Buku putih itu nanti isinya terkait tentang apa itu moderasi beragama, dan mengapa moderasi agama itu penting," jelas guru besar Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar itu.