REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- RSUD Depok siap menerima para calon legislatif (caleg) yang stres atau depresi karena gagal terpilih menjadi anggota legislatif di Pemilu 2019. Sejumlah kamar perawatan sudah disiapkan pihak rumah sakit.
"Bukan hanya caleg yang gagal tapi seluruh warga Depok yang stres dan depresi pun kita akan terima untuk pengobatan," ujar Humas RSUD Depok Hadi di RSUD Depok, Rabu (13/3).
Hadi menuturkan kalau RSUD Depok belum memiliki tim khusus untuk penanganan caleg stres dan depresi. Namun, pasien stres dan depresi tetap ditangani oleh dokter spesialis kejiawan.
"Untuk mekanisme tetep dari surat keterangan tidak mampu (SKTM), bagi yang tidak mampu yang mau periksa kejiawaannya," terangnya.
Dia menambahkan, sejumlah kamar juga sudah disediakan RSUD Depok untuk menampung caleg dan warga yang alami stres dan depresi. "Kamar untuk pasien stres dan depresi juga disediakan RSUD Depok," pungkas Hadi.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Novarita mengatakan, pihaknya memang memiliki program untuk menangani penyakit gangguan kejiwaan. "Kami ada program untuk perawatan kesehatan kejiawaan. Jadi, tentunya kami siap melayani para caleg stres," tegasnya.
Data terakhir Dinkes Kota Depok, tercatat ada 3.986 orang yang menderita gangguan jiwa. Paling banyak penderita gangguan jiwa berat mencapai 1.687 orang yang di derita usia produktif di usia 19 tahun hingga 45 tahun.
"Gangguan jiwa terbagi menjadi 10 kasus, dia ntaranya gangguan mental organik, gangguan penggunaan narkoba, skizofrenia dan gangguan psikotik kronik, gangguan psikotik akut, gangguan bipolar, depresif, neurotik, retardasi mental, gangguan jiwa anak dan remaja serta epilepsi," jelas Novarita.