Kamis 14 Mar 2019 17:31 WIB

Boeing 737 Dilarang Melintas di Wilayah Udara Jepang

Empat maskapai dengan Boeing 737 menunda penerbangan dari dan ke Jepang.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Pesawat Boeing 737 Max
Foto: EPA-EFE/ANDY RAIN
Pesawat Boeing 737 Max

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Kementerian Transportasi Jepang melarang Boeing 737 Max 8 dan 9 terbang di wilayah udara negaranya. Hal itu menyusul terjadinya dua kecelakaan fatal yang dialami oleh Boeing Max dalam waktu yang berdekatan.

Dilaporkan Asahi Shimbun, Kamis (14/3), tidak ada maskapai penerbangan yang saat ini mengoperasionalkan Boeing 737 Max-8. Sementara itu, empat perusahaan asing yang menggunakan pesawat Boeing 737 Max-8 telah menunda penerbangan mereka yang menuju maupun berangkat dari Jepang.

Baca Juga

Kementerian Transportasi Jepang menyatakan, empat maskapai penerbangan tersebut yakni Xiamen Airlines, Shandong Airlines, Singapore Airlines, dan Easter Jet. Pejabat kementerian mengatakan, ke empat maskapai penerbangan tersebut diperkirakan telah mengganti pesawat mereka. Sebab, tidak ada laporan adanya pembatalan penerbangan.

Sementara itu, juru bicara All Nippon Airways Co (ANA) mengatakan, perusahaan terus mengawasi penyelidikan terhadap kecelakaan Ethiopian Airlines. Adapun, ANA berencana untuk membeli 30 unit Boeing 737 Max-8 pada 2021 mendatang.

"Kami belum tahu apakah akan membatalkan pembelian itu atau tidak, kami masih menunggu klarifikasi dari Boeing," ujar ANA dalam pernyataannya.

Amerika Serikat mengeluarkan perintah darurat untuk mendaratkan semua pesawat jenis Boeing 737 MAX 8 dan MAX 9, Rabu (13/3) waktu setempat. Keputusan itu diumumkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyusul kecelakaan pesawat Ethiopian Airlines.

AS akan mengikuti Eropa dan negara-negara lainnya yang telah menghentikan penerbangan jenis pesawat tersebut karena masalah keamanan. "Kami akan mengeluarkan perintah darurat larangan untuk mendaratkan semua penerbangan 737 MAX 8 dan 737 MAX 9 dan pesawat yang terkait dengan jalur itu," kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih, Kamis (14/3).

Trump mengatakan, Badan Penerbangan Sipil AS (FAA) akan mengeluarkan pernyataan atas keputusan tersebut. "FAA siap untuk membuat pengumuman yang sangat singkat mengenai informasi baru dan bukti fisik yang telah kami terima dari situs, dan dari lokasi lain dan melalui beberapa keluhan lainnya," ujar Trump.

Trump mengatakan kebijakan larangan terbang berlaku untuk setiap pesawat jenis tersebut. Dia menambahkan semua maskapai dan pilot yang terkena dampak telah diberitahu.

Trump menegaskan keselamatan rakyat Amerika adalah perhatian utama. Karena itu keputusan untuk melarang pesawat itu saat ini adalah keputusan yang tepat. Kecelakaan pesawat Ethiopian Airlines, adalah kecelakaan kedua jenis Boeing 737 MAX 8 dalam waktu kurang dari lima bulan dari jatuhnya pesawat Lion Air di Indonesia.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement