Jumat 22 Mar 2019 00:07 WIB

Curhatan Jokowi Soal Pajak Korporasi yang tak Kunjung Turun

Jokowi mengaku sudah berusaha merilis kebijakan penurunan pajak bagi perusahaan.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Esthi Maharani
Deklarasi Pengusaha Untuk Jokowi-Amin. Capres Nomer 01 Joko Widodo menyalami simpatisan saat deklarasi dukungan 10 ribu pengusaha untuk Jokowi-Amin di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (21/3/2019).
Foto: Republika/ Wihdan
Deklarasi Pengusaha Untuk Jokowi-Amin. Capres Nomer 01 Joko Widodo menyalami simpatisan saat deklarasi dukungan 10 ribu pengusaha untuk Jokowi-Amin di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (21/3/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden (capres) nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi), sempat menceritakan tantangan yang ia alami saat mengupayakan penurunan pajak korporasi atau PPh badan di bawah kepempinannya sebagai presiden. Hal ini disampaikannya di hadapan ribuan pengusaha yang hadir dalam deklarasi dukungan pilpres di Istora Senayan, Kamis (21/3). Kepada para pengusaha, Jokowi mengaku sudah berusaha merilis kebijakan penurunan pajak bagi perusahaan. Namun kebijakan yang bertujuan meningkatkan daya saing ini tak kunjung terwujud hingga kini.

"Sampai sekarang saya enggak ngerti belum rampung-rampung, belum selesai. Saya enggak tau itungannya seperti apa. Tapi yang jelas dari Kementerian Keuangan, dari Dirjen Pajak sampai saat ini belum masuk ke meja saya," jelas Jokowi, Kamis (21/3).

Jokowi menyebutkan, dirinya sebetulnya sudah berdialog dengan sejumlah organisasi pengusaha seperti Apindo, Kadin, dan Hipmi terkait rencana penurunan PPh badan. Menurutnya, penurunan PPh badan dimaksudkan agar produsen di Indonesia memiliki daya saing dengan produsen lain dunia. Ujungnya, perekonomian Indonesia bisa ikut terdongkrak.

"Sehingga memberikan daya saing pada produk produk kita baik dalam negeri atau untuk yang beorientasi ekspor. Kita ingin pajak tidak memberatkan pengusaha tetapi memberikan dorongan berinvestasi dengan modal yang mereka miliki," kata Jokowi.

Jokowi melihat bahwa penarikan pajak saat ini hanya 'berputar' di lingkaran wajib pajak yang 'itu-itu saja'. Maksud Jokowi, tingkat pelaporan pajak masyarakat belum menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan untuk memunculkan wajib pajak baru.

"Jangan diterus-teruskan sekarang ini kejar pembayar pajak yang dari dulu juga itu itu saja. Tapi ada yang masalah lapangan dan ada yang masalah kebijakan. Ini yang mau kita selesaikan," kata Jokowi.

Namun Jokowi menyadari bahwa kebijakan tersebut memang memerlukan pembahasan yang matang. Ia juga menjelaskan bahwa tak semua kebijakan positif bisa dirilis dalam waktu yang bersamaan. Jokowi menegaskan bahwa penurunan PPh badan ini akan terus digodog.

Jokowi sendiri hadir dalam acara deklarasi dukungan oleh Pengusaha Pekerja ProJokowi (KerJo). Para pengusaha yang tergabung dalam KerJo mengklaim telah mengumpulkan 10.000 pengusaha untuk mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf. Jokowi hadir di lokasi acara sekitar pukul 19.00 WIB setelah sebelumnya menjajal operasi Moda Raya Terpadu (MRT), sebagai Presiden RI.

Dalam deklarasi dukungan malam ini, sejumlah pengusaha yang terlihat hadir di antaranya, Ali Markus, Sofyan Wanandi, Arifin Panigoro, Boy Thohir, Hariyadi Sukamdani, dan Rosan Roeslani.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement