REPUBLIKA.CO.ID, MONACO — Presiden Cina Xi Jinping melakukan kunjungan ke dua negara Eropa, yaitu Monako dan Prancis, sejak Ahad (24/3). Kunjungan tersebut berlangsung di tengah kekhawatiran umumnya Eropa terhadap pengaruh Cina. Negeri Tirai Bambu dinilai semakin tumbuh dan berpengaruh tidak hanya di Asia, melainkan juga secara global.
Xi melakukan junjungan kenegaraan resmi untuk pertama kalinya ke Monako. Secara geografis, negara itu terbilang kecil dan berbentuk kerajaan di pesisir pantai Laut Tengah, sekitar selatan Prancis. Di sana, Presiden Xi dijadwalkan akan bertemu dengan Pangeran Albert II. Kedua belah pihak akan membahas masalah ekonomi serta sejumlah isu lingkungan.
Monako diketahui telah menandatangani perjanjian dengan salah satu perusahaan teknologi terkemuka di Cina, Huawei. Tujuan kerjasama itu antara lain untuk mengembangkan jaringan telekomunikasi Fifth Generation (5G), yang adalah kelanjutan terkini dari 4G.
Sebelumnya, jaringan telekomunikasi 5G menjadi salah satu masalah yang sensitif di antara negara-negara Eropa lainnya, terutama dalam konteks politik luar negeri Cina. Uni Eropa selama ini dikenal mitra dagang terbesar Cina. Namun, kekhawatiran masih mewarnai Benua Biru mengenai persaingan usaha yang tidak adil dari perusahaan-perusahaan Negeri Tirai Bambu. Demikian pula dengan pengaruh global negara itu.