REPUBLIKA.CO.ID, BRATISLAVA -- Aktivis antikorupsi Zuzana Caputova memenangkan pemilu Slovakia, Ahad (31/3). Kemenangannya ini mengukuhkannya sebagai presiden perempuan pertama Slovakia.
Dilansir di BBC, Caputova bisa dibilang hampir tidak memiliki pengalaman dalam politik. Dia mengalahkan lawannya Maros Sefcovic yang dinominasikan oleh partai berkuasa pemerintah dalam pemilu lanjutan.
Caputova menyebut pemilihan ini sebagai pertarungan antara hal baik dan buruk. Satu tahun lalu terjadi pembunuhan jurnalis investigasi, Jan Kuciak.
Kuciak sedang menyelidiki kaitan antara politikus dengan organisasi kejahatan ketika ia ditembak di samping tunangannya pada Februari 2018. Ibu dua anak tersebut menyebut kematian Kuciak sebagai alasan dia maju sebagai calon presiden. jabatan presiden di Slovakia dipandang sebagai jabatan seremonial.
Dengan hampir semua surat suara dihitung, Caputova menang 58 persen dan Sefcovic 42 persen. Pengacara berusia 45 tahun tersebut bergabung menjadi anggota partai liberal Progressive Slovakia yang tidak memiliki kursi di parlemen. Partai ini mempromosikan hak kaum LGBTQ.
Lawannya, Sefcovic adalah wakil presiden Komisi Eropa. Dia dicalonkan oleh partai berkuasa Smer-SD.