REPUBLIKA.CO.ID, BRATISLAVA -- Perdana Menteri Slovakia, Eduard Heger, pada Selasa (7/3/2023) mengatakan, dia sedang membentuk partai politik sentris baru sebelum pemilihan awal pada September mendatang. Nama partai baru itu adalah Demokrat.
Empat menteri dari pemerintahan Heger, termasuk Menteri Luar Negeri Rastislav Kacer dan Menteri Pertahanan Jaroslav Nad akan bergabung dengan partai baru, Demokrat. Selain itu, partai nonparlemen, Together juga menjadi bagian dari Partai Demokrat.
“Kami menawarkan profesionalisme dan menolak populisme,” kata Heger.
Dengan pembentukan partai baru tersebut, Heger keluar dari gerakan politik Ordinary Movement yang dipimpin oleh mantan perdana menteri populis Igor Matovič. Pengumuman Heger datang setelah pemerintah koalisinya kehilangan mosi tidak percaya di parlemen pada Desember 2022.
Oposisi menyerukan pemungutan suara awal setelah terjadi krisis politik selama berbulan-bulan. Presiden Zuzana Čaputová meminta kabinet Heger untuk tetap menjabat dengan kekuasaan yang dikurangi sebagai pemerintahan sementara.
Pada Januari, parlemen menetapkan pemungutan suara awal pada 30 September. Menurut jajak pendapat, oposisi memiliki peluang bagus untuk memenangkan pemungutan suara lebih awal
Pemerintah Heger telah menyumbangkan senjata kepada angkatan bersenjata Ukraina, dan membuka perbatasannya bagi para pengungsi yang melarikan diri dari perang Rusia. Beberapa pemimpin oposisi saat ini, termasuk mantan perdana menteri populis Robert Fico, menentang dukungan militer untuk Ukraina dan sanksi Uni Eropa terhadap Rusia.
Ordinary Movement memenangkan pemilihan parlementer 2020, dan Matovič menciptakan pemerintahan koalisi empat partai yang runtuh pada tahun berikutnya selama pandemi virus korona.
Matovič terpaksa mengundurkan diri sebagai perdana menteri setelah dia mengatur kesepakatan rahasia untuk memperoleh 2 juta dosis vaksin Sputnik V buatan Rusia, kendati ada ketidaksepakatan di antara mitra koalisinya. Empat partai yang sama membentuk pemerintahan baru di bawah Heger.