Senin 01 Apr 2019 11:07 WIB

China akan Tangguhkan Tarif Tambahan untuk Produk AS

Penangguhan tarif tambahan akan diberlakukan terhadap kendaraan dan suku cadang AS

Bendera Cina dan AS. Ilustrasi.
Foto: worldwide-connect.com
Bendera Cina dan AS. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Dewan Negara China mengatakan pada Ahad (31/3) bahwa negara itu akan terus menangguhkan pengenaan tarif tambahan terhadap kendaraan dan suku cadang AS setelah 1 April. Penangguhan ini sebagai syarat setelah keputusan AS untuk menunda kenaikan tarif impor barang-barang China.

Pada Desember, China mengatakan akan menangguhkan tarif tambahan 25 persen untuk kendaraan dan suku cadang buatan AS selama tiga bulan, setelah gencatan senjata dalam perang dagang antara dua ekonomi terbesar dunia itu.

Baca Juga

Dewan Negara China atau kabinet, mengatakan langkah itu bertujuan terus menciptakan suasana yang baik untuk negosiasi perdagangan yang sedang berlangsung antara kedua belah pihak. "Ini adalah reaksi positif terhadap keputusan AS untuk menunda kenaikan tarif dan tindakan konkret yang diadopsi (oleh pihak China) untuk meningkatkan negosiasi perdagangan bilateral," kata Dewan Negara.

"Kami berharap AS dapat bekerja sama dengan China, mempercepat negosiasi dan melakukan upaya konkret menuju tujuan mengakhiri ketegangan perdagangan."

Pemerintah China juga mengatakan akan mengumumkan secara terpisah kapan penangguhan akan berakhir.

Presiden AS Donald Trump mengatakan pada Jumat (29/3) bahwa pembicaraan perdagangan dengan China berjalan sangat baik, tetapi memperingatkan bahwa dia tidak akan menerima sesuatu yang kurang dari 'kesepakatan besar' setelah pejabat-pejabat tinggi AS dan China mengakhiri pembicaraan dua hari di Beijing.

Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dan Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer berada di ibu kota China untuk pertemuan tatap muka pertama antara kedua pihak sejak Trump menunda kenaikan tarif yang dijadwalkan pada 2 Maret terhadap barang-barang China senilai 200 miliar dolar AS.

Pembicaraan akan dilanjutkan minggu depan di Washington dengan delegasi China dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri Liu He.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement