Warga melintas di dekat jembatan penyeberangan orang Halte CSW, Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu (3/4). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Kendaraan melintas di dekat jembatan penyeberangan orang Halte CSW, Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu (3/4). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Kendaraan melintas di dekat jembatan penyeberangan orang Halte CSW, Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu (3/4). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Kendaraan melintas di dekat jembatan penyeberangan orang Halte CSW, Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu (3/4). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Warga saat melintasi jembatan penyeberangan orang Halte CSW, Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu (3/4). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Warga saat melintasi jembatan penyeberangan orang Halte CSW, Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu (3/4). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Kereta MRT melintas di dekat jembatan penyeberangan orang Halte CSW, Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu (3/4). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemprov DKI akan membangun skybridge atau jembatan layang yang mengintegrasikan stasiun dan halte. Dengan begitu, pengguna Transjakarta dan MRT Jakarta dapat berpindah antarmoda dengan lebih mudah.
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengatakan, halte Transjakarta CSW di koridor 14 merupakan contoh pembangunan tanpa perencanaan integrasi antarmoda. Padahal, kata dia, halte tersebut berdekatan dengan Stasiun Moda Raya Terpadu (MRT) ASEAN yang dulu disebut Sisingamangaraja.
Advertisement