Kamis 04 Apr 2019 23:59 WIB

Dejan Antonic: Kami Masih Punya Kesempatan Masuk Final

Madura United masih akan kembali bertanding pada leg 2 semifinal Piala Presiden.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Endro Yuwanto
Pelatih Madura United Dejan Antonic (kanan) memprotes hakim garis saat pertandingan semifinal Piala Presiden 2019 leg pertama antara Persebaya Surabaya melawan Madura United di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (3/4/2019).
Foto: Antara/Moch Asim
Pelatih Madura United Dejan Antonic (kanan) memprotes hakim garis saat pertandingan semifinal Piala Presiden 2019 leg pertama antara Persebaya Surabaya melawan Madura United di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (3/4/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Meski ditaklukkan Persebaya Surabaya dengan skor 0-1, pelatih Madura United Dejan Antonic menganggap anak asuhnya bermain baik pada pertandingan leg 1 semifinal Piala Presiden 2019, di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Rabu (3/4). Menurut Dejan, pemain Madura United lebih menguasai pertandingan, terutama di babak pertama sehingga mampu menciptakan banyak peluang.

Meskipun, dari beberapa peluang yang diciptakan, tidak ada yang mampu dikonversi menjadi gol. "Pertandingan yang sangat bagus bagi kedua tim, bahkan di babak pertama kami lebih banyak peluang. Kami tahu ini pertandingan berat sekali karena kalau Persebaya main di kandang, sulit sekali dikalahkan," kata Dejan, Kamis (4/4).

Namun demikian, Dejan enggan menyerah begitu saja dalam perebutan tiket menuju final Piala Presiden 2019. Terlebih, Madura United masih akan kembali bertanding pada leg 2 semifinal Piala Presiden.

Dejan meyakini anak asuhnya masih berkesempatan lolos ke final. Apalagi pertandingan kedua akan digelar di kandang sendiri. "Kami masih ada kesempatan untuk masuk ke final. Berat atau tidak itu tergantung nanti leg kedua di Madura. Kami harus perbaiki sedikit, kami harus cari kesempatan agar bisa kalahkan Persebaya di sana. Kami juga punya banyak suporter seperti yang dimiliki Persebaya," jelas dia.

Dejan pun enggan mempermasalahkan, meskipun pada leg 1 semifinal Piala Presiden 2019, anak asuhnya gagal mencetak gol. Menurutnya, meski gagal mencetak gol, strategi yang diinstruksikan berjalan lancar. Itu terbukti dari banyaknya peluang yang diciptakan pada pertandingan tersebut.

"Sepak bola memang kadang-kadang begitu. Kadang kami cetak tiga gol, kadang tidak cetak gol sama sekali. Tapi kami bisa ciptakan banyak peluang, artinya strategi berjalan. Kalau tidak ada peluang sama sekali itu baru masalah dan banyak yang harus diperbaiki," jelas Dejan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement