Ahad 07 Apr 2019 15:39 WIB

Gus Solah Ajak Kiai Pendukung 01 dan 02 Rekatkan Hubungan

Ponpes Tebuireng mencoba merekatkan kembali hubungan yang merenggang tersebut.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Ratna Puspita
Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng, Jombang mengumpulkan ulama dan kyai pendukung calon presiden 01 dan 02 dalam Halaqah Kebangsaan, di Jombang, Ahad (7/4).
Foto: Republika/Wilda Fizriyani
Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng, Jombang mengumpulkan ulama dan kyai pendukung calon presiden 01 dan 02 dalam Halaqah Kebangsaan, di Jombang, Ahad (7/4).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Salahuddin Wahid (Gus Solah), mengajak sejumlah ulama, kyai dan cendekiawan merekatkan kembali hubungan di Halaqah Kebangsaan di Jombang, Ahad (7/4). Ajakan ini utamanya ditunjukkan kepada mereka yang terbagi ke dalam pendukung calon presiden (capres) 01 dan 02.

Untuk merekatkan hubungan kedua kiai yang terpecah pada pemilihan presiden (pilpres) 2019, Ponpes Tebuireng melebur dalam kegiatan Halaqah Kebangsaan, Ahad (7/4). Tujuan acara ini untuk mengingatkan semua jamaah menjadi kelompok netral atau 00.

Baca Juga

Menurut pria yang disapa Gus Solah ini, kegiatan ini pada dasarnya berasal dari gagasan Kiai Mahfudz Sobari dari Mojokerto. Ia menerangkan Kiai Mahfudz mengajaknya untuk mengundang para ulama dan kyai sekaligus sebagai pendukung capres 01 dan 02. "Yang berbulan-bulan ini aktif mendukung pasangan masing-masing," kata Gus Solah seusai Halaqah Kebangsaan di Ponpes Tebuireng, Jombang, Ahad.

Menurut Gus Solah, para pendukung ini bisa saja berkomunikasi terlalu semangat dalam kehidupannya. Tidak hanya itu, ia menambahkan, para pendukung mungkin melakukan hal tidak cocok dalam memenangkan capres dukungannya.

Karena itu, ia mengatakan, Ponpes Tebuireng mencoba merekatkan kembali hubungan yang merenggang tersebut. "Renggang, tidak sampai pecah, ya. Kami ingin merekatkan kembali, terutama selesai pilpres," tegasnya.

Pada hakikatnya, dia melanjutkan, Allah SWT telah menentukan pemimpin terpilih di 2019. Hanya saja, seluruh masyarakat terutama umat Islam belum mengetahui siapa yang terpilih di antara kedua capres. Hal yang pasti, ia berharap, seluruh umat dapat menerima segala ketentuan Allah SWT.

Untuk pertemuan berikutnya, Gus Solah berharap, hubungan para kyai dapat direkatkan lebih erat lagi. Sebab, persatuan Indonesia sangat bergantung pada keberadaan Islam. Begitupula dengan Islam yang bergantung pada hubungan antara tokoh agama.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement