REPUBLIKA.CO.ID, Ajax Amsterdam memberi sinyal kembali ke deretan elite sepak bola Eropa setelah terakhir berjaya pada era 1990-an. Saat yang tepat bagi Ajax kembali meniti jalan mengulangi kesuksesan saat menjamu Juventus pada laga pertama perempat final Liga Champions di Amsterdam Arena, Kamis (11/4) dini hari WIB.
Fakta jelang laga.
- Ajax sebelumnya tak diperhitungkan, tapi mampu menjegal langkah sang juara bertahan Real Madrid pada babak 16 besar Liga Champions.
- Performa cemerlang Ajax membuat sejumlah pemainnya diminati dan bahkan sudah menandatangani kontrak dengan klub-klub kaya Eropa. Musim ini jadi kesempatan terbaik memburu trofi sebelum kehilangan sejumlah pemain kunci.
- Ajax punya catatan buruk lawan Juventus, hanya 2 kali menang dari 12 pertemuan. Itu pun kemenangan terakhir terjadi pada 1973.
- Juventus menggagalkan ambisi Ajax menjuarai Liga Champions dua musim berurutan saat menang 4-2 lewat adu penalti pada final 1996.
- Juventus memenangkan empat pertemuan dua leg melawan Ajax. Terakhir kali kedua tim berhadapan pada babak 32 besar Liga Europa musim 2009/2010 yang dimenangkan Juventus 2-1.
- Juventus memenangkan tiga laga away terakhir di Amsterdam.
- Ajax tak meraih kemenangan dalam 6 laga kandang terakhir pada fase knock-out Liga Champions (imbang 3, kalah 3), setelah terakhir menaklukkan Borussia Dortmund 1-0 pada leg kedua perempat final musim 1995/96.
- Rekor Ajax dalam pertemuan dua leg melawan klub Italia juga tak mentereng, yakni menang lima kali dan kalah tujuh kali. Ajax tiga kali kalah dalam empat pertemuan terakhir melawan klub asal Negeri Spageti.
- Akan tetapi, Ajax bisa menatap laga ini dengan optimistis karena hanya kalah sekali dari 14 pertandingan Eropa musim 2018/2019 (menang delapan kali, imbang lima kali).
- Selain itu, keuntungan bagi Ajax, Juventus kemungkinan tidak akan diperkuat bintang andalannya, Cristiano Ronaldo, pada laga ini.
Sumber: UEFA.com